Uji Coba Efektifitas Alat Perangkap Juvenil Lobster (Panulirus spp.) pada Ketinggian Berbeda dari Permukaan Perairan di Teluk Palabuhanratu
Abstract
Alat perangkap juvenil lobster (Juvelob) merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menangkap juvenil lobster langsung dari laut untuk membantu ketersediaan benih yang akan dibudidayakan. Metode setting alat perangkap juvelob harus disesuaikan dengan kedalaman juvenil lobster sehingga hasil yang diperoleh optimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu, mengetahui dan mengidentifikasi jenis lobster hasil tangkapan dan mengetahui kedalaman perangkap juvenil lobster yang efektif. Penelitian ini dilakukan di Teluk Palabuhanratu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan satu set alat perangkap juvenil lobster. Satus set alat perangkap Juvelob terdiri atas tujuh waring. Ketinggian perangkap waring dihitung dari permukaan air sebagai perlakuan penelitian dengan jarak masing-masing 1,5 m. Ulangan penelitian adalah trip penangkapan sebanyak 30 trip. Total hasil tangkapan Juvelob sebanyak 57 ekor juvenil yang terdiri atas tiga jenis lobster, yaitu lobster hijau bambu (Panulirus versicolor), lobster hijau pasir (Panulirus homarus), serta lobster mutiara (Panulirus ornatus). Berdasarkan hasil analisis uji statistik terlihat bahwa nilai asymp. sig (0) < 0,05 maka tolak Ho, menunjukkan penelitian menghasilkan bukti adanya beda nyata antara ketinggian waring perangkap. Dengan demikian, terdapat pengaruh ketinggian perangkap Juvelob terhadap hasil tangkapan juvenil lobster. Juvenil lobster paling banyak tertangkap pada perangkap waring yang mempunyai ketinggian 1,5 m dari permukaan air. Jadi ketinggian 1,5 m merupakan ketinggian yang ideal untuk operasi penangkapan alat Juvelob.