Pengaruh tingkat kemasaman dan suhu pengeringan terhadap terbentuknya benih keras dan viabilitas benih pada kacang hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek) varietas betet
View/ Open
Date
1995Author
Asmi, Suti
Kartika, Tatiek
Suhartanto, M. Rahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat kemasakan dan suhu pengeringan terhadap terbentuknya benih keras dan viabilitas benih pada kacang hijau varie- tas betet.
Penelitian lapang dilaksanakan di Kebun Percobaan Ilmu dan Teknologi Benih IPB, Leuwikopo, Darmaga, Bogor dan pengujian dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB Baranangsiang Bogor. Berlangsung mulai bulan Sep- tember sampai Desember 1994.
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang hijau varietas Betet, pupuk Urea, TSP, KCl, Furadan 3G, Thiodan, Dithane M-45, kertas merang, plastik, air bebas ion, dan larutan tetrazolium, alat pengolah tanah, sprayer, oven, timbangan halus, desikator, alat pengukur kadar air tipe serra tester, dryer dan Alat Pengecambah Benih tipe IPB 72-1.
Tingkat kemasakan tidak mempengaruhi terbentuknya benih keras, tetapi berpengaruh terhadap mutu kulit benih berdasarkan tolok ukur laju imbibisi benih. Penundaan panen dapat meningkatkan permeabilitas kulit benih, yang ditunjukkan oleh laju imbibisi benih yang besar.
Suhu pengeringan tidak berpengaruh terhadap terbentuknya benih keras, tetapi berpengaruh terhadap mutu kulit benih berdasarkan tolok ukur laju imbibisi benih. Permeabilitas kulit benih tertinggi terdapat pada benih yang di- keringkan dengan suhu bertingkat ditunjukkan oleh nilai laju imbibisi yang tinggi.
Tingkat kemasakan berpengaruh nyata terhadap viabilitas potensial berdasarkan tolok ukur bobot kering kecambah normal. Benih yang dipanen saat matang panen mempunyai viabilitas potensial tertinggi. Suhu pengeringan tidak berpengaruh terhadap viabilitas potensial.
Tingkat kemasakan dan suhu pengeringan berpengaruh terhadap vigor kekuatan tumbuh. Benih yang dipanen saat matang panen mempunyai vigor kekuatan tumbuh tertinggi ditunjukkan oleh nilai keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuh yang tinggi. Berdasarkan kedua tolok ukur tersebut vigor kekuatan tumbuh tinggi pada benih yang dikeringkan dengan suhu bertingkat dan suhu 40°C.
Interaksi tingkat kemasakan dan suhu pengeringan tidak berpengaruh terhadap terbentuknya benih keras dan viabilitas benih…