Tingkat partisipasi petani desa hutan dalam pengembangan program perhutanan sosial : Studi kasus di Desa Karang Tengah, RPH Babakan Madang, KPH Bogor-Unit III Jawa Barat
Abstract
Penelitian ini bertujuan menelaah sejauhmana tingkat partisipasi petani desa hutan dalam pelaksanaan dan pengembangan program Perhutanan Sosial berkaitan dengan luas lahan yang dikuasai, serta menelaah sejauhmana pola pembinaan Kelompok Tani Hutan (KTH) dalam program Perhu- tanan Sosial mampu mendorong para petani desa hutan memu- tuskan yang terbaik bagi dirinya.
Penelitian dilakukan di Desa Karang Tengah RPH Babakan Madang KPH Bogor-Unit III Jawa Barat. Responden penelitian merupakan petani anggota KTH sebanyak 40 orang yang diambil secara acak terstratifikasi, dengan dasar stratifikasi berupa luas lahan yang dimiliki dan dikuasai oleh petani anggota KТН.
Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel frekwensi, tabel silang, angka mutlak, persentase, dan rataan. Pengukuran tingkat partisipasi dibagi menjadi empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksa- naan, evaluasi, dan bagi hasil, dengan pemberian skor yang dibagi dalam tiga jenjang (1) pasif, (2) sedang, dan (3) aktif. Masing-masing tahap terdiri dari tiga kegiatan, dengan skor maksimal 9 dan minimal 3. Skor maksimal terhadap tingkat partisipasi total adalah 36 dan skor minimal adalah 12. Data yang telah diberi skor kemudian digolongkan berdasarkan klasifikasi luas penguasaan lahan menurut BPS (1993). Selanjutnya tingkat partisipasi dianalisis dengan menggunakan uji U Mann-Whitney (Siegel, 1992) dengan Z 0.05 1.645, untuk melihat perbedaan tingkat partisipasi antar lapisan kepemilikan lahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Perhutanan Sosial (PS) di Desa Karang Tengah masih berorientasi atau berpengaruh positif pada lapisan atas, terutama dilihat dari segi penguasaan lahan dan tingkat pendapatan. Pada tingkat penguasaan lahan, terlihat kecenderungan bahwa makin besar lahan yang dimiliki petani maka makin luas lahan yang dikuasai dari PS. Demikian pula pada tingkat pendapatan, terlihat bahwa makin luas lahan yang dimiliki dan dikuasai, maka pendapatan rata-rata per bulan makin meningkat, sejalan dengan meningkatnya pendapatan yang diperoleh dari PS…dst