Studi karakteristik massa air di laut flores pada Bulan Mei 2005
View/ Open
Date
2009Author
Simanjuntak, Firdaus Mian Holong
Natih, Nyoman Metta N.
Hadikusumah
Metadata
Show full item recordAbstract
Studi dengan topik karakteristik massa air merupakan analisis data
berupa stratifikasi dan karakteristik serta pola arus dari massa air. Lokasi
penelitian berada di Laut Flores. Keseluruhan penelitian meliputi pengolahan dan
analisis data dengan memanfaatkan data dari program DIPA 2005 di Laut Flores
yang dikerjakan oleh Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (P2O-LIPI).
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 29 Mei 2005 mencakup
parameter suhu, salinitas, tekanan dengan menggunakan Conductivity
Temperature Depth (CTD) dan komponen arus dari Accoustic Doppler Current
Profiler (ADCP) serta koordinatnya di 5 stasiun sampai pada kedalaman 1000 m.
Data CTD dan ADCP diolah dengan menggunakan software Microsoft Excel
2003, ODV versi 4.0, dan Surfer versi 8.0 serta Visual Basic 6.0. Data yang
diolah menghasilkan profil dan sebaran melintang suhu dan salinitas, Diagram
TS, dan arus ADCP.
Hasil pengamatan dari profil dan sebaran melintang suhu dan salinitas
menunjukkan bahwa Laut Flores memiliki kedalaman lapisan permukaan
(homogenous layer) yang semakin dalam ke arah ekuator dan lapisan termoklin
dan haloklin yang semakin tipis ke arah ekuator. Pola pelapisan massa air ini
terutama disebabkan pengaruh angin dan oleh intrusi massa air bersalinitas rendah
dan bersuhu tinggi pada lapisan permukaan di Laut Flores bagian selatan dan
intrusi massa air bersalinitas tinggi dan bersuhu rendah pada lapisan termoklin di
bagian utara.
Karakteristik massa air diperoleh dari pengamatan Diagram T-S dan
distribusi sebaran melintang salinitas, di Laut Flores diperoleh 4 jenis massa air
yakni massa air „lokal‟ Laut Flores, North Pacific Intermediate Water (NPIW),
North Pacific Subtropical Water (NPSW) dan Antartic Intermediate Water
(AAIW). NPSW masuk melalui Selat Makassar menuju Laut Flores mengalami
pengenceran salinitas maksimum sekitar 0,3 psu atau menjadi 34,5 psu.
Pola arus diperoleh dengan memplotkan arus ADCP secara melintang
tiap 5 m sampai kedalaman 400 m berupa StickPlot arus. Intrusi North Pasifik
Subtropical Water (NPSW) pada kedalaman 120 – 210 m terlihat jelas pada
bagian utara perairan ditandai dengan arus yang bergerak ke arah timur sampai
tenggara. Namun pola intrusi massa air „lokal‟ Laut Flores dibagian selatan
dimana arus bergerak ke arah barat daya belum dapat didentifikasi dengan jelas.
Secara keseluruhan arus hasil pengukuran dengan menggunakan ADCP hanya
sekali yaitu saat stasiun ke stasiun, kelihatannya sangat kompleks sekali, sehingga
susah untuk didentifikasi mana arus yang disebabkan oleh arus pasut, arus angin
dan arus yang disebabkan oleh perbedaan densitas (ARLINDO). Resultan rataan
kecepatan arus dari permukaan sampai kedalaman 400 m sebesar 0,06289 m/s
dengan volume transport sebesar 2,5 Sv bergerak ke arah timur (92,8°).