Persepsi Masyarakat Terhadap Penggunaan dan Pengelolaan Lahan Daerah Penyangga (Buffer Zone) Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Abstract
Daerah penyangga Taman Nasional merup,akan suatu daerah di sekitar taman nasional dengan fungsi sebagai penyangga kawasan taman nasional dari gangguan-gangguan oleh manusia dan hal-hal lain dari luar taman nasional, selain itu kawasan ini sekaligus juga sebagai penyangga kehidupan rnanusia dari gangguan-gangguan yang disebabkan oleh· satawa yang berasal dari dalam taman nasional. Keberadaan dan fungsi daerah penyangga dituntut untuk mampu memberikan keuntungan pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan tetap pad a fungsinya sebagai pelindung kawasan inti taman nasional. Selama ini kegiatan pengelolan laban daerah penyangga belum dapat menerapkan kedua fungsi kawasan penyangga tersebut secara adil, sehingga diperlukan pemilihan pola penggunaan lahan yang · selektif. Pola penggunaan lahan ini diharapkan dapat ~enguntungkan bagi pemilik lahan daerah penyangga taman nasional dan mampu menjadi pelindung kawasan taman nasional. Perumusan kebijakan mengenai pengelolaan daerah penyangga taman nasional melibatkan seluruh pihak seperti masyarakat, aparat pemerintah daerah, pihak Taman Nasional, dinas Kehutanan, dan pihak-pihak lain yang mengusahakan lahan pad a daerah penyangga taman nasional seperti perkebunan dan Perum Perhutani. Alternatif pengelolaan dan pengusahaan lahan yang ditawarkan kepada masyarakat pemilik lahan daerah penyangga bertujuan untuk dapat memberikan peluang kepada masyarakat agar tetap dapa! memanfaatkan lahan miliknya dengan tetap melindungi taman nasional. Penelitian ini bertujuan untuk meneari poia pengelolaan lahan di daerah penyangga dengan meliha! tingkat kepentingan antara lahan dengan pola pengelolaan lahan seeara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat desa dan pengelolaan lahan oleh pemilik" dan pengguna lahan lainnya seperti pihak perkebunan dan Perum Perhutani pada daerah penyangga tal1)an nasional. Dalam hal ini · dilakukan penentuan prioritas pengelolaan lahan daerah, penyangga untuk mendapatkan kompromi antara tujuan perlindungan taman nasional dan keuntungan sosial ekonomi masyarakat daerah penyangga. Penelitian ini dilaksanakan di sembilan keeamatan di Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilaksan~kan selama dua bulan terhitung mulai bulan Juni sampai bulan Juli tahun 2000. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada masyarakat pemilik lahan, penyewa lahan, dan penggarap Iahan pada masing-masing desa, Camat sebagai wakil dari Pemerintah daerah, Taman Nasional, Perkebunan, Perum Perhutani, dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang diwakili oleh LATIN.