Peranan kopinkra dalam hubungannya dengan perkembangan usaha anggota : Kasus Kopinkra Sulaman dan Konveksi, Kodya Bukit Tinggi
Abstract
Tujuan penelitian ini: (1) mengetahui perkembangan usaha anggota KOPINKRA serta melihat aktivitas-aktivitas usaha yang dilakukannya. (2) mengetahui peranan KOPINKRA dalam membina dan mengembangkan usaha anggotanya serta hubungannya dengan tingkat perkembangan usaha dan menelaah permasalahan yang ada pada KOPINKRA. (3) mengkaji karak- teristik pengusaha terutama yang berhubungan dengan kema- juan usahanya.
Penelitian ini menggunakan metode kasus dan kasus yang dipilih adalah Kopinkra Sulaman dan Konveksi yang berlokasi di daerah Kotamadya Bukittinggi. Penentuan lo- kasi dilakukan secara sengaja (purposive) karena: (1) kopinkra ini dinilai cukup berhasil mengembangkan usaha anggotanya dan mempunyai jumlah anggota yang cukup banyak serta telah mempunyai badan hukum. (2) pada tahun 1993 terpilih sebagai salah satu koperasi terbaik tingkat Su- matera Barat. (3) daerah Kotamadya Bukittinggi mempunyai potensi untuk pengembangan industri kecil. Responden da- lam penelitian ini berjumlah 30 orang, dengan unit analisa Kopinkra Sulaman dan Konveksi. Pemilihan responden dila- kukan secara acak dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) dengan pertimbangan populasi yang diteliti bersifat homogen. Data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa karakteristik pengusaha didukung oleh uji Chi-Kuadrat (X2).
Berdasarkan observasi yang dilakukan, sebagian besar anggota KOPINKRA memperoleh bahan baku terbesar dari agen (40,0% responden). Walaupun Koperasi telah menyediakan fasilitas bahan baku, tetapi anggota KOPINKRA ini belum memanfaatkannya secara maksimal. Ini terlihat dari kecil- nya proporsi rata-rata bahan baku anggota yang berasal da- ri koperasi yaitu sebesar 9,0 %.
Sebagian besar anggota KOPINKRA, melakukan pemasaran produknya melalui pasar (76,7% responden). Dalam hal ini, KOPINKRA tidak berperan dalam memasarkan produk ang- gotanya. Dilihat dari sumber modalnya, sebagian besar anggota memperoleh sumber modal terbesar dari modal sen- diri. Proporsi rata-rata sumber modal anggota yang ber- asal dari koperasi hanya sebesar 13,0 %. Tenaga kerja yang digunakan masih kurang dari 100 orang dan sebanyak 73,3% responden, alasan utamanya menjadi anggota koperasi adalah untuk mendapatkan modal yaitu 73,3 %...dst