Hubungan antara produktivitas primer dengan kandungan zat hara (fosfat, nitrat, dan silikat) di perairan Teluk Bone bulan Februari 1995
View/ Open
Date
1999Author
Suari, Nur Dian
Kaswadji, Richardus
Yulianda, Fredinan
Metadata
Show full item recordAbstract
Aktivitas fotosintesis fitoplankton yang dapat diukur sebagai produktivitas primer, dapat digunakan sebagai ukuran kesuburan suatu perairan. Tingkat kesuburan suatu perairan Japat digunakan untuk mencari keberadaan sumberdaya perikanan. Perairan sebagai tempat midup, mempengaruhi fitoplankton melalui faktor-faktor oseanografis, di antaranya adalah Keberadaan zat hara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran produktivitas primer pada kedalaman 0 meter, 25 meter, 50 meter, dan 75 meter serta melihat hubungan antara zat hara nitrat, fosfat, dan silikat dengan produktivitas primer tersebut.
Pengamatan dilakukan pada tanggal 511 Februari 1995 dengan mengambil 20 stasiun yang dibagi menjadi 6 transek, Transek 1 meliputi Stasiun 1, 2, 3, dan 4; Transek 2 meliputi Stasiun 5, 6, 7, dan 8; Transek 3 meliputi stasiun 9, 10, dan 11: Transek 4 meliputi Stasiun 12, 13, dan 14; Transek 5 meliputi Stasiun 15, 16, dan 17; serta Transek 6 yang meliputi Stasiun 18, 19, dan 20.
Pengukuran produktivitas primer dilakukan dengan menggunakan metoda mengkonversi total klorofil yang terukur dengan menggunakan rumus Ryther dan Yentsch (1957). Total klorofil dihitung dengan menggunakan metode spektrofotometrik berdasarkan rumus Strickland dan Parsons (1968). Kandungan zat hara nitrat diukur dengan menggunakan metode Morris dan Riley (1963), fosfat menggunakan metode Murphy dan Riley (1962), sedangkan untuk silikat menggunakan metoda Mullin dan Riley (1955). Data ketiga zat hara tersebut digambarkan dalam bentuk sebaran horisontal dengan menggunakan program komputer surfer. Hubungan antara produktivitas primer dengan zat hara (nitrat, fosfat, dan silikat) didekati dengan analisis regresi berganda (Steel and Torrie, 1989).