Tinjauan agroklimatologi terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan produksi tanaman cokelat ( Theobroma cacao L. ) di perkebunan Bunisari Lendra PTP XIII Bandung
View/ Open
Date
1987Author
Dewi, Siti Tjintana Ratna
Nasir, Abujamin Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam rangka turut serta meningkatkan program pemerintah meningkatkan swasembada pangan dan juga meningkat- kan ekspor non migas, perkebunan merupakan subsektor pertanian yang mendapat perhatian pemerintah. Diharapkan bidang perkebunan dapat menggantikan kedudukan minyak bu- mi sebagai sumber devisa negara, selain bidang industri. Cokelat (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditi yang sedang giat dikembangkan oleh perkebunan di Indonesia selain tanaman perkebunan lainnya. Meskipun volume produksinya masih tergolong rendah dibandingkan dengan komoditi perkebunan lainnya, cokelat diharapkan dapat meningkatkan penghasilan bagi petani maupun pemerintah, sehingga terus dikembangkan (Tabel Lampiran 1). Sebenarnya Indonesia mempunyai keunggulan komparatif sebagai penghasil cokelat utama karena memiliki sumber daya alam, tenaga kerja, dan penguasaan teknologi yang memadai ditandai dengan rendahnya biaya produksi di perkebunan cokelat.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir ekspor cokelat Indonesia meningkat dari 17500 (1981) menjadi 31600 ton (1985). Namun demikian peranan Indonesia sebagai pemasok cokelat dunia baru 3 persen, yaitu sebagai negara eksportir ke delapan sesudah Pantai Gading, Brasil, Ghana, Nigeria, Kamerun, Ekuador, dan Malaysia (Kompas, 8 Agustus 1987).