Kontribusi kayu lapis pada perekonomian regional : Studi kasus:Propinsi Kalimantan Timur
View/ Open
Date
1996Author
Sileuw, Aisyah Erawati
Kartodihardjo, Hariadi
Wollenberg, Eva
Metadata
Show full item recordAbstract
Industri kayu lapis yang menjadi salah satu unsur penting pembangunan di sektor kehutanan, berkembang pesat setelah pemerintah Indonesia memutuskan diberlakukannya larangan ekspor kayu bulat sejak tahun 1980an. Industri ini termasuk industri primer kehutanan yang padat karya dalam arti dapat menyerap banyak tenaga kerja. Industri kayu lapis menjadi andalan utama karena besarnya sumbangan devisa pada negara, menyerap banyak tenaga kerja yang memang menjadi masalah utama negara berkembang seperti Indonesia. Namun pada awal tahun 1993, harga kayu lapis Indonesia di pasaran dunia melemah. Dan kondisi ini terus berlanjut hingga sekarang yang menyebabkan turunnya devisa yang disumbangkan oleh sektor ini. Kondisi ini mempunyai dampak yang luas, mulai dari ditutupnya beberapa pabrik kayu lapis di Kalimantan Barat dan dirumahkannya para karyawan pabrik kayu lapis tersebut. Sementara, masyarakat lokal di mana industri kayu lapis itu berada, merupakan pihak yang langsung merasakan dampak kehadiran industri kayu lapis. Dari industri ini mereka, sebagai salah satu stakeholder, berharap akan adanya keuntungan ekonomi yang bermakna luas, yang meliputi aspek uang, jasa, sosial, lingkungan dan pertahanan keamanan. Jika kondisi ini berlanjut, akan sangat penting untuk memprediksi dampak yang mungkin timbul pada masyarakat lokal. Penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai dampak-dampak tersebut dengan mempelajari dampak yang
terjadi saat ini dan di masa lalu.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui alokasi sumberdaya kayu bulat sebagai bahan baku industri kayu lapis, mengetahui dampak langsung keberadaan industri kayu lapis berupa kontribusi pada pendapatan daerah dan penyerapan tenaga kerja yang berasal dari daerah dan mengetahui dampak positif dan negatif dari keberadaan industri kayu lapis terhadap kesejahteraan masyarakat. Pendekatan studi kasus diperlukan untuk mendukung tujuan ketiga tersebut. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai distribusi manfaat yang terjadi di wilayah dimana industri kayu lapis berada yang nantinya menjadi bahan untuk memperbaiki usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Penelitian dilakukan di Kalimantan Timur dengan beberapa pertimbangan bahwa ekspor kayu lapis terbesar di Indonesia berasal dari propinsi ini. ...
Collections
- UT - Forestry Products [2386]