Eksistensi pohon kenari sebagai pohon tepi jalan di Kotamadya Bogor
View/ Open
Date
1993Author
Cahyono, Satya Dharma Wahyu
Mattjik, Nurhajati Ansori
Metadata
Show full item recordAbstract
Pohon kenari di Kota Bogor adalah jenis pohon tepi jalan yang sangat pen ting. Di samping memiliki nilai historis yang tinggi dan meningkatkan nilai visual lansekap Kota Bogor, pohon kenari juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi sebagian masyarakat Bogor.
Dengan nilai-nilai yang dimilikinya tersebut, pada masa lalu Kota Bogor pernah mendapat sebutan sebagai Kota Kenari. Namun seiring dengan perkem- bangan fisik Kota Bogor, sebutan Kota Kenari ini semakin tidak terdengar, bahkan tidak diketahui oleh sebagian masyarakat Bogor, terutama generasi mudanya. Di sisi lain, kehadiran pohon kenari sebagai pohon tepi jalan di Kota Bogor pada saat ini cenderung kurang mendapat perhatian. Secara fisik, kondisinya saat ini cukup memprihatinkan dengan semakin banyaknya pohon kenari tua yang tidak sehat karena kurangnya tindakan pemeliharaan dan semakin buruknya iklim perkotaan. Namun demikian, jika dibandingkan dengan jenis pohon tepi jalan yang lain, po- hon kenari memiliki kondisi dan toleransi yang lebih baik terhadap dampak per- kembangan fisik kota tersebut.
Berdasarkan nilai-nilai penting pohon kenari sebagai pohon tepi jalan di atas, Pemerintah Daerah Kotamadya Bogor telah berketetapan untuk memperta- hankan keberadaan pohon kenari sebagai pohon tepi jalan khas Kota Bogor dan merencanakan akan melakukan penanaman-penanaman baru dalam rangka perlu- asan wilayah Kotamadya Bogor. Bila dihubungkan dengan kondisi fisiknya saat ini dan data yang kurang tersedia, maka upaya mempertahankan keberadaan po- hon kenari perlu didukung oleh suatu studi untuk melihat keberadaan pohon kenari (nilai sejarah dan manfaatnya) dan keadaannya saat ini (kuantitas, kuali- tasnya), serta tanggapan masyarakat terhadap upaya mempertahankan dan mengembangkan pohon kenari ini.
Studi ini dilakukan di beberapa jalan di wilayah Kotamadya Bogor, dengan pengambilan data di lapang yang dimulai pada bulan Juli 1992 hingga Desember 1992. Pengambilan data dilakukan dengan cara menginventarisasi kondisi setiap pohon kenari yang ada di Kotamadya Bogor dengan Sistem Inventarisasi Pohon Tepi Jalan menurut Grey dan Deneke (1978) yang telah dimodifikasi. Dalam sistem inventarisasi tersebut setiap pohon kenari dicatat diameter batangnya seting- gi dada (DBH, Diameter at Breast Height) dan diamati kondisinya. Bagian pohon yang diamati kondisinya adalah penampilan tajuk, daun, cabang dan batang. Kondisi masing-masing bagian ini digolongkan ke dalam peringkat kondisi baik sekali, kondisi baik, kondisi buruk dan kondisi buruk sekali. Selain itu dilakukan pula penyebaran kuesioner untuk mengetahui tanggapan masyarakat, baik dari kalangan awam maupun dari para ahli yang terkait…dst