Pengaruh stres air pada fase pemindahan bibit jambu mente yang telah mendapat perlakuan pupuk kandang, kasting dan TSP
View/ Open
Date
1995Author
Puspita, Diah Eka
Wiroatmodjo, J.
Sulistyono, Eko
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ketahanan bibit tanaman jambu mente yang mendapat perlakuan pupuk kandang, kasting dan pupuk TSP terhadap kondisi stres air.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu pembibitan dan pemindahan. Tahap pertama menggunakan Rancangan Acak Kelompok secara faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah media tumbuh yang terdiri dari M₁ (tanah), M2 (tanah+pukan) dan M3 (tanah+kasting) dan Faktor kedua adalah pemupukan TSP yang terdiri dari empat taraf yaitu P₁ (0 g/tan.), P2 (0,45 g/tan.), P3 (0,90 g/tan.) dan P4 (1,35 g/tan.). Pada tahap II terdapat tambahan faktor yang diuji yaitu stres air terdiri dari I₁ (penyiraman setiap hari), I2 (penyiraman 3 hari sekali) dan 13 (penyiraman 6 hari sekali). Analisis data pada tahap II dilakukan dengan analisis peragam. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, evapotranspirasi", efisiensi pemakaian air, bobot basah tajuk, akar dan tanaman dan bobot kering tajuk, akar dan tanaman. Hasil penelitian tahap I menunjukkan perlakuan media memberi pengaruh terhadap peubah tinggi tanaman mulai 20 Hari Setelah Tanam (HST) sampai 40 HST. Jenis media M3 (Tanah+kasting) memberi hasil terbaik, walaupun tidak berbeda nyata dengan M₁ (tanah). M2 (tanah+pukan) memberi hasil terendah.
Demikian juga dengan peubah jumlah daun. Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan media mulai memberi penga- ruh pada 20 HST sampai 40 HST. M3 (tanah+kasting) memberi hasil tertinggi dan yang terendah adalah M2 (tanah+pukan).
Pada peubah evapotranspirasi media berpengaruh mulai 10 HST sampai 40 HST. Hasil pengujian menunjukkan antara media M3 dan M₂ tidak berbeda nyata, tetapi M₂ memiliki kecenderungan lebih tinggi, sedangkan perlakuan M₁ memberi hasil terendah. Perlakuan pemupukan mempengaruhi peubah evapotranspirasi pada 10 HST, dosis 0,63 g/tan. memberi- kan hasil tertinggi. Pada peubah efisiensi pemakaian air pengaruh media sangat nyata. M₁ (tanah) memberikan hasil tertinggi, dan M2 (tanah+pukan) terendah…dst