Evaluasi Elemen dan Prestasi Kerja Pemanenan di Hutan Jati (Studi Kasus Pemanenan Kayu Jati BKPH Sadang KPH Purwakarta Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)
Abstract
Kegiatan pemanenan hasil hutan yang terdiri dari kegiatan penebangan, pembagian batang, penyaradan, muat bongkar dan pengangkutan merupakan salah satu inti dari kegiatan pengusahaan hutan. Dengan kegiatan pelnanenan hasil hutan maka manusia dapat memanfaatkan sumberdaya hutan tersebut untuk kepentingan hldupnya. Dalam kegiatan pemanenan hasil hutan selalu tidak terlepas dari tenaga keIja manusia yang melaksanakan kegiatan tersebut, balk dalam metode manual, mekanis maupun semi mekanis. Di Perum Perhutani khususnya Pnlau Jawa, kegiatan pemanenan kayu dilakukan seeara manual dengan mengandalkan tenaga manusia dalam jmnlall yang cuknp banyak dibandingkan dengan kegiatan pengusahaan hutan di luar Jawa. Hal ini berkaitan dengan salah satu tujuan Perum Perhutani dalam penyerapan tenaga keIja terutama masyarakat di sekitar hutan. Pemm Perhutani sebagai salah satu perusallaan BUMN dalam bidang kehutanan milik negara' terus berusaha meningkatkan produktivitas dan kineIja perusahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas dan kineIja perusahaan tersebut adalah dengan meminimalisasi biaya-biaya operasional, khususnya pada kegiatan pemanenan hasil hutan. Peningkatan produktivitas ini merupakan penvujudan dari keIja yang efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian tentang waktu dan prestasi keIja. Pengetahuan tentang besamya prestasi keIja sangat penting digunakan dalam hal perencanaan baik teknis maupun ekonomis kegiatan pemanenan hasil hutan, menjadi pedoman serta standar dalam penentuan Upall pekeIja serta kegiatan evaluasi produktivitas dan kineIja yang efektif dan efisien dalam bidang pemanenan kayu jati. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui elemen-elemen keIja pemanenan kayu jati, menentukan prestasi kerja kegiatan penebangan, penyaradan dan pengangkutan kayu dalam kegiatan pemanenan kayu jati, mengetahui besamya biaya dan sistem pengupailflIl kegiatan pemanenan kayu jati, mengetallui standar fisik dan biaya rata-rata pada kegiatan penlflIlenan kayu jati. Penelitian dilakukan di Petak 9c RPH Cibungur, BKPH Sadang, KPH Punvakarta. Waktu penelitian pada bulan Desember 2000 - Februari 2001. Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain; stopwatch, jam tangan, pita ukur, tambang, alat tuIis, kalkulator, kamera, thally sheet dan komputer. PengumpuIan data dilakukan dengan cara: pengukuran waktu keIja kegiatan penebangan, penyaradan, muat-bongkar dan pengangkutan dan wawancara dengan para mandor tebang khusus jati. Pengukuran waktu keIja ini merupakan sebagian kecil dari kegiatan pemanenan kayu jati. Kemudian Kemudian data diolah untuk menentukan prestasi kerj a, besamya biaya pemanenan, prestasi kerja rata-rata pemanenan kayu jati dan menentukan upah pekerja kegiatan pemanenan kayujati. Produktivitas aktual dan efektif pada kegiatan penebangan sebesar 1,559 m'/jam dan 1,731 m'/jam. Produktivitas aktual untuk kegiatan pemikulan sebesar 0,128 m'/jam/orang dan produktivitas efektifnya sebesar 0,224 m' /jam/orang. Untuk kegiatan muat bongkar mempunyai produktivitas aktual sebesar 3,148 m' /jam/regu atau 0,525 m' /jam/orang dengan jumlah orang tiap regu 6 orang dan produktivitas efektifmuat bongkar sebesar 4,181 m'/jam/regu atau 0,696 m'/jam/orang. Pada kegiatan pengangkutan produktivitas aktual sebesar 7,147 m'/jam/orang dan produktivitas efektifnya sebesar 9,620 m'/jam/orang. Produktivitas kegiatan pengangkutan tidak dapat dibandingkan dengan kegiatan pemanenan lainuya yang lebih dominan menggunakan tenaga manusia seperti kegiatan pemikulan dan muat bongkar. Pengangkutan mutlak diperlukan untuk analisis biaya pemanenan dan merupakan elemen kerja utama dalam pemanenan hasil hutan. Perbedaan antara produktivitas aktual dengan produktivitas efektif terjadi karena adanya waktu tidak efektif dalam setiap kegiatan. Besamya waktu tidak efektif bervariasi dalam setiap kegiatan, dimana untuk kegiatan pemikulan memiliki persentase terbesar yaitu sebesar 40,65 % (8,875 menit) terhadap waktu kerja total pemikulan, sedangkan wa1 .. tu tidak efektif terkeeil terdapat pada kegiatan penebangan yaitu sebesar 8,62 % (1,263 menit) terhadap waktu kelja total kegiatan penebangan. Waktu tidak efektif pada kegiatan pemikulan berupa istirahat, mengobrol, merokok makan dan buang air, sedangkan pada kegiatan penebangan wa1 .. tu tidak efektif yang terj adi antara lain; istirahat, minwn, makan, merokok, buang air, mengisi bensin, dan mengasah mata chainsaw. Pada kegiatan pengangkutan waktu tidak efektif disebabkan karena mengurus administrasi pengangkutan dan kepadatan lalu lintas serta kondisi jalan hutan yang basah dan liein setelah turun hujan. Untuk mengatasi kondisi jalan yang basah dan liein maka perlu diberikan perlakuan terhadap kondisi jalan yang berupa penghamparan sirtu dan pemadatan badan jalan. Usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan meminimalkan waktu tidak efektif dan pemberian pengarahan serta pembagian tugas yang jelas di awal kegiatan. Pada kegiatan pengangkutan, tingginya produ1 .. tivitas kayu disebabkan karena jarak angkut yang relatif dekat antara tempat pengumpulan kayu di hutan (TP) dengan tempat pengumpulan kayu (TPn) yaitu hanya berjarak 6,5 km dan kondisi jalan hutan yang dekat denganjalan raya kurang lebih sekitar 400 m, sehingga dalam sehari dapat mengeluarkan kayu sekitar 25-30 m' dengan jumlah perjalanan pulang pergi sebanyak 6 kali (6 rit). Disamping itu juga ditunjang dengan kondisi areal tebangan yang relatif datar sehingga truk dapat meneapai kayu yang telah disusun di beberapa tempat selain tempat pengumpulan ntarna yang dekat dengan pos angkutan. Hal ini juga yang menyebabkan produktivitas kelja yang tinggi.
Collections
- UT - Forestry Products [2386]