Pengaruh Kandungan Hidrogel dan Jadwal Irigasi pada Pembibitan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Abstract
Penelitiaan ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh kandungan hidrogel dan jadwal irigasi pada pembibitan tanaman jarak pagar, serta interaksi antara kedua faktor tersebut sehingga didapatkan dosis kandungan hidrogel dan jadwal irigasi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan tanaman jarak pagar pada fase pembibitan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2009 bertempat di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan IPB, dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan tiga ulangan yang terdiri atas faktor taraf kandungan hidrogel: 0 g (tanpa kandungan hidrogel) 0.2 g/polybag, 0.4 g/polybag, dan 0.6 g/polybag dan faktor jadwal irigasi: 2, 4, dan 8 hari sehingga didapatkan 36 satuan percobaan. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diamati dilakukan uji F dan apabila uji F nyata maka dilakukan uji lanjut dengan DMRT. Aplikasi hidrogel yang digunakan adalah aplikasi basah, hidrogel serbuk terlebih dahulu direndam dalam air selama 1 jam yaitu sampai hidrogel mengembang sempurna. Tiap satu satuan percobaan terdiri atas 10 polybag, pada setiap polybag ditanam 2 benih. Pengamatan fase perkecambahan meliputi daya tumbuh (DT) dan kecepatan tumbuh (KCT). Setelah lewat masa perkecambahan, hanya akan disisakan satu kecambah untuk dijadikan tanaman contoh. Perlakuan jadwal irigasi dilakukan setelah 2 MST (minggu setelah tanam). Hal tersebut untuk menjaga ketidakmampuan kecambah untuk tumbuh dan berkembang dalam cekaman kering. Pengamatan fase bibit meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, kadar air media, panjang akar, bobot kering tanaman, dan efisiensi pemakaian air. Pengaruh jadwal irigasi secara umum berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati. Irigasi dua hari sekali memberikan pengaruh terbaik bagi pertumbuhan bibit jarak pagar. Hal tersebut dibuktikan dengan performa terbaik bibit jarak pagar siap tanam di lapang pada perlakuan irigasi dua hari sekali. Tidak terdapat interakasi antara kandungan hidrogel dan jadwal irigasi. Penambahan hidrogel dalam media tanam tidak dapat mengurangi pengaruh buruk cekaman kering akibat jadwal irigasi yang lebih lama. Pengaruh kandungan hidrogel secara umum tidak memberikan pengaruh yang nyata pada awal-awal pertumbuhan atau periode pengamatan 2-6 MST. Kandungan hidrogel memberikan pengaruh nyata pada akhir-akhir pengamatan yaitu 6-8 MST. Pada waktu tersebut, hidrogel memberikan pengaruh negatif terhadap beberapa karakter agronomi seperti jumlah daun dan bobot kering akar. Kondisi tersebut diduga akibat hidrogel secara total sudah terurai didalam tanah sehingga mengurangi volume media tanam.