Penggunaan Metode Invigorasi Untuk Meningkatkan Daya Simpan Benih Kacang Panjang (Vigna sinensis (L.) Savi ex Hask).
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya simpan benih kacang panjang (Vigna sinensis (L.) Savi ex Hask) dengan menggunakan metode invigorasi yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB Bogor pada bulan Juli 2008 sampai dengan bulan November 2008. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat minimal satu metode invigorasi yang mampu meningkatkan daya simpan benih kacang panjang dan juga terdapat interaksi antara perlakuan invigorasi dengan periode simpan. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah petak utama, yakni metode invigorasi yang terdiri dari kontrol, priming dengan pasir, matriconditioning dengan serbuk gergaji dan matriconditioning dengan arang sekam yang diacak dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor kedua sebagai anak petak adalah periode simpan yang terdiri dari periode simpan selama 0, 3, 6, 9, 12, 15 dan 18 minggu. Benih kacang panjang yang digunakan adalah benih kacang panjang varietas 777 dengan masa kadaluarsa pada bulan Februari 2008. Media invigorasi yang digunakan berupa pasir, serbuk gergaji dan arang sekam. Media ini adalah media yang telah diayak menggunakan ayakan 1.0 mm kemudian disterilisasikan pada suhu 1050C selama 3 jam. Priming dengan pasir, matriconditioning dengan serbuk gergaji dan matriconditioning dengan arang sekam dilakukan pada tekanan -12.5 Bar selama 20 jam pada suhu 150C, kemudian dikeringkan kembali hingga mendekati kadar air awal (kadar air yang aman untuk penyimpanan). Benih yang telah dikeringkan kembali selanjutnya dikemas dengan kantong alumunium foil dan disimpan pada suhu kamar (±280C). Pengamatan dilakukan pada setiap akhir periode simpan terhadap kadar air (KA), daya berkecambah benih (DB), bobot kering kecambah normal (BKKN), indeks vigor benih (IV), kecepatan tumbuh benih (KCT), panjang akar kecambah (PA), dan panjang hipokotil kecambah(PH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kacang panjang dengan perlakuan invigorasi menggunakan priming dengan pasir dan matriconditioning dengan serbuk gergaji yang dilakukan pada suhu 150C, tekanan -12.5 Bar selama 20 jam dan diikuti dengan pengeringan kembali tidak mengurangi daya simpan benih hingga 18 minggu penyimpanan setelah invigorasi, meskipun belum terbukti meningkatkan daya simpan benih sebagaimana yang diharapkan. Perlakuan invigorasi melalui matriconditioning dengan arang sekam mengakibatkan turunnya vigor benih, yang ditunjukkan oleh tolok ukur panjang akar yang lebih rendah dibandingkan benih tanpa invigorasi dan benih yang diberikan perlakuan priming dengan pasir.