Analisis strategi pemasaran ekspor Ikan Tuna segar PT Perikanan Samodra Besar, Benoa, Bali
View/ Open
Date
1996Author
Kashmirputri, Yuyun Minarti
Fausia, Lusi
Diatin, Iis
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu komoditas perikanan yang memiliki prospek ekspor yang cerah dan dapat bersaing di pasar internasional adalah ikan tuna segar. Laju pertumbuhan volume ekspor ikan tuna segar Indonesia rata-rata sebesar 6,2% dan sebesar 74% dari total volume ekspor ikan tuna Indonesia dipasarkan ke Jepang sebagai negara tujuan utama ekspor ikan tuna segar Indonesia. Salah satu perusahaan perintis penangkapan dan ekspor ikan tuna segar di Indonesia dan Bali adalah PT. Perikanan Samodra Besar.
Produk yang dihasilkan PT. Perikanan Samodra Besar yaitu ikan tuna segar utuh dan loin yang diekspor untuk satu-satunya pasar yaitu Jepang. Oleh karena itu perlu usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan volume dan nilai ekspor serta merumuskan strategi pemasaran yang tepat dalam upaya mempertahankan pasar Jepang.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari strategi pemasaran ekspor PT. Perikanan Samodra Besar saat ini, mempelajari faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang dan ancaman bagi perusahaan dan faktor-faktor internal pemasaran yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan dan memberikan alternatif pemecahan masalah atau merumuskan alternatif strategi pemasaran di masa yang akan datang.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan satuan kasus adalah PT. Perikanan Samodra Besar. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu studi literatur dan analisis kuantitatif. Jenis data yang diperoleh berasal dari data primer dan sekunder yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik SWOT dan pangsa pasar.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pangsa pasar ekspor ikan tuna perusahaan sebesar 1,972% dan perusahaan termasuk kedalam tipe perusahaan penggarap relung pasar. Kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah memiliki unit armada penangkapan sendiri, bahan baku berkualitas tinggi, mutu diuji oleh checker perusahaan importir, sarana dan prasarana produksi yang baik, produk berkadar lemak rendah, adanya program pelatihan tenaga kerja, adanya proses regenerasi pimpinan, dan adanya hubungan dan kepercayaan yang kuat dengan importir. Sedangkan kelemahan perusahaan adalah pasar ekspor terbatas, belum menjadi prioritas pengembangan produk loin, belum dilakukannya promosi dagang, kurangnya investasi, pangsa pasar yang masih kecil sebesar 1,972%, harga jual loin relatif sama dengan produk utuh meskipun berbeda US$ 0,2.
Peluang yang ada adalah pertumbuhan ekonomi Jepang yang tinggi, adanya regulasi untuk meningkatkan ekspor non migas, kondisi sosial masyarakat Jepang yang suka ikan tuna segar, tidak bergantung kepada pemasok, potensi tuna masih sebesar 43% yang dapat dimanfaatkan dan impor tuna Jepang meningkat 0,045% setiap tahun. Sedangkan ancaman yang dihadapi perusahaan adalah pasar dunia yang semakin kompetitif, adanya kebijakan larangan pembelian kapal dari luar negeri, terbatasnya jenis produk perusahaan, pasar yang terbatas mempengaruhi harga jual tuna segar…dst
Collections
- UT - Agribusiness [4618]