Iklim nusa tenggara hubungannya dengan southern oscillation (SO)
View/ Open
Date
1990Author
Jefta Charles W R
Rozari, M.B. de
Hidayat, Rini
Metadata
Show full item recordAbstract
Bertitik tolak dari keadaan iklim Nusa Tenggara yang selalu diidentikan dengan keadaan yang kering maka perlu adanya suatu gambaran keadaan iklim Nusa Tenggara yang berdasarkan variasi unsur dan faktor pembentuk. iklimnya.
Keadaan kering di Indonesia sering dihubungkan dengan El Nino dan suatu embutan perbedaan tekanan di permukaan laut di Pasifik Selatan bagian Timur dengan daerah Indonesia-Australia (Southern Oscillation) fase negatif.
Deskripsi iklim Nusa Tenggara digunakan nilai rata-rata, simpangan baku, dan koefisien keragaman. Sedangkan hubungan antara iklim Nusa Tenggara dengan Southern Oscillation digunakan korelasi silang lag k musim (cross-correlation lag k). Untuk menggambarkan Southern Oscillation (SO) digunakan SOI (Southern Oscillation Index). Nilai SOI dibentuk dari selisih tekanan di permukaan laut antara tiga tempat di Pasifik Timur dengan Jakarta (musiman).
Variasi unsur iklim Nusa Tenggara menunjukkan nilai yang tinggi untuk unsur iklim curah hujan, dimana koefisien keragamannya mencapai 316%. Sedangkan unsur iklim lainnya relatif rendah berkisar dari 0.06% hingga 29.7%.
Tipe iklim Nusa Tenggara menurut klasifikasi Koppen adalah Aw dan menurut Schmidt-Ferguson adalah Tipe D, E dan F.
Hubungan antara iklim Nusa Tenggara (curah hujan) dengan SO nyata pada lag 1 dan 2 musim, dimana pengaruh SO nyata terhadap curah hujan 1 hingga 2 musim sesudah- nya.
Kekeringan yang terjadi di Nusa Tenggara tidak selalu diakibatkan oleh El Nino dan SO fase negatif, tetapi ditentukan oleh perbedaan tekanan antara benua Asia dan benua Australia…