Deteksi dan Identifikasi Cymbidium Mosaik Virus (CyMV) pada Tanaman Anggrek
Abstract
Cymbidium Mosaik Virus (CyMV) merupakan penyebab penyakit yang sering ditemukan pada tanaman anggrek. Gejala infeksi virus pada daun berupa mosaik disertai bercak – bercak klorotik berwarna hitam yang lama – kelamaan berubah menjadi bercak nekrotik sedangkan pada bunga tanaman yang terinfeksi biasanya memperlihatkan gejala bercak-bercak coklat nekrosis pada petal dan sepalnya. Bunga biasanya berukuran lebih kecil dan mudah rontok dibandingkan dengan bunga tanaman sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi CyMV pada tanaman anggrek secara serologi dan molekuler serta menguji kisaran inang dengan cara penularan mekanis pada beberapa jenis tanaman indikator. Deteksi serologi dengan teknik Direct Antibody Sandwich-Enzyme Linked Immunoabsorbent Assay (DAS-ELISA) menggunakan antiserum spesifik CyMV menunjukkan hasil positif pada tanaman anggrek Cymbidium sp. yang diambil dari kebun petani tanaman anggrek di Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa virus CyMV sudah ada dan penyebarannya cukup luas di Indonesia. Deteksi molekuler dilakukan dengan RT-PCR dan PCR menggunakan pasangan primer CP U dan CP D serta mikroskop elektron. Hasil deteksi molekuler menunjukkan bahwa CyMv merupakan virus yang memiliki pita DNA berukuran ±600 bp yang tampak pada gel agarose yang merupakan hasil proses amplifikasi. Hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop elektron menunjukkan partikel CyMV berbentuk batang lentur dengan ukuran 440-480 x 13 nm. Hal ini menunjukkan bahwa CyMV termasuk dalam kelompok virus dari genus Potexvirus. CyMV merupakan virus yang dapat ditularkan secara mekanis. Hasil penularan terhadap 5 spesies tanaman indikator dari 3 famili yang telah diinokulasikan CyMV menunjukkan bahwa Datura stramonium (Solanaceae) dan Chenopodium amaranticolor (Chenopodiaceae) menunjukkan gejala lesio lokal yaitu dengan munculnya bercak nekrotik pada bagian daun. Pada Cassia occidentalis (Leguminoceae) menunjukkan gejala sistemik yaitu dengan munculnya gejala mosaik dengan pola gradasi hijau tua-hijau muda pada daun yang diinokulasikan virus CyMV, selain itu pada daun muda yang baru tumbuh menunjukkan gejala daun menjadi kecil dan mengeriput. Sedangkan pada Nicotiana tabacum dan Physalis sp. (Solanaceae) tidak menunjukkan adanya gejala, hal ini menunjukkan bahwa tanaman ini bukan inang alternatif untuk virus CyMV. Kata kunci : Cymbidium Mosaik Virus, Anggrek
Collections
- UT - Plant Protection [2412]