Studi Polinasi pada Iles-Iles (AmorpllOplzallus variabilis B.I)
Abstract
ercobaan ini bertujuan untuk mengetahui fenologi dan ekologi pembunga;; Amorphophallus variabilis B.l (iles-iles), khususnya karakteristik pertumblan dan perkembangan bagian-bagian bunga, proses persilangan (anaman dan jnlah biji yang terbentuk, dan spesies, jenis kelamin dan karakteristik serang, l yang mengunjungi bunga. Percobaan dilaksanakan di Kebun PSPT (Pusat Studi Pemuliaan Tanaman) CikDayan, Darmaga, Bogar dengan ketinggian tempat 250 m di atas permukaan laudan di Kebun Raya Bogor. Percobaan dilaksanakan pada bulan Mei sampai D.ember 2003. Rancangan percobaan yang digunakan adalah model statistika deskriptif, brena jenis peubah yang diamati bersifat deskriptif. Penyajian data pada pengalatan dalam bentuk grafik kurva pertumbuhan. Analisis data yang diperoleh berlasarkan pada interpretasi kurva pertumbuhan dengan melihat pola kemiripan dan perbedaan antara peubah yang diamati pada perkembangan bagian-bagian bunga. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbedaan bunga iles iles di Kebun Percobaan Cikabayan dan di Kebun Raya Bogar pada ukuran bagian bunga dan jenis serangga yang mengunjungi bunga selama periode pembungaan. Ukuran bagian bunga iles-iles di Kebun Raya Bogar memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan bunga iles-iles yang ada di Kebun Percobaan Cikabayan un- - tuk semua peubah yang diamati. Serangga yang umum mengunjungi bunga di Kebun Percobaan Cikabayan adalah kumbang dari famili Nitidulidae yang bersifat sebagai Scavenger (pemakan bahan organik), sedangkan serangga yang mengunjungi bunga di Kebun Raya Bogar lebih beragam yang terdiri atas famili Apidae (penyerbuk), Dermaptera (pemakan tanaman hidup atau mati) dan Nitidulidae (pemakan bahan organik). Perlakuan proses penyerbukan yang teIjadi secara alami (dengan bantuan serangga) memberikan hasil pembuahan yang seragam dengan tingkat pembentukan buah 70-90 %. Pada proses penyerbukan sendiri, tanaman tidak membentuk buah. Pada proses penyerbukan silang tingkat persentase pembentukan buah sangat rendah yaitu berkisar antara 2-5 %.