Pengaruh Jenis dan Umur Itik Terhadap "Haugh Unit" dan Kelainan-Kelainan Telur Itik Yang Dipelihara Dalam Sangkar Tunggal dan Kandang Alas "Litter"
View/ Open
Date
1981Author
Ulupi, Niken
Hardjosworo, Peni S.
Kismono, Siti Sundari
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam usaha pengembangan ternak itik di Indonesia diperlukan informasi yang cukup banyak mengenai beberapa aspek tentang itik, antara lain tentang kualitas telur dalam hubungannya dengan jenis dan umur itik. Dengan demikian kesulitan-kesulitan yang dihadapi para pengusaha bibit ter nak itik, produsen dan konsumen telur itik yang menginginkan telur dengan kualitas tinggi dapat diatasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan umur itik terhadap kualitas telur yang dihasilkan. Yang dimaksud dengan kualitas dalam hal ini ialah kualitas putih telur yang dinyatakan dalam "Haugh Unit" dan derajat terjadinya kelainan-kelainan seperti adanya benda-benda asing didalam telur.
Penelitian ini merupakan sebagian dari penelitian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak, Ciawi, Bogor. Pengukuran "Haugh Unit" dan derajat terjadinya kelainan-kelainan telur dilakukan di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor mulai tanggal 21 Maret sampai dengan 29 Juni tahun 1980.
Telur-telur yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan contoh produksi itik-itik yang dipelihara dalam sangkar tunggal yaitu itik Tegal, Alabio, Tebio dan Alagal pada umur-umur 36, 40 dan 44 minggu dan itik-itik yang dipelihara dalam kandang alas "litter" yaitu itik Tegal, Alabio, Bali dan Khaki Campbell pada umur-umur 52, 56 dan 60 minggu.
Data yang dikumpulkan ialah berat telur, tinggi putih telur kental, yang keduanya dipergunakan untuk menghitung "Haugh Unit" telur dan ada atau tidak adanya kelainan-kelainan didalam telur. Disain eksperimen yang dipergunakan ialah Rancangan Acak Berblok dengan pola faktorial 4 x 3, yaitu jenis itik sebagai faktor pertama yang terdiri dari 4 taraf dan umur itik sebagai faktor kedua yang terdiri dari 3 taraf. ...