Pengaruh tingkat protein dalam ransum terhadap pertumbuhan dan produksi karkas puyuh coturnix (Coturnix coturnix janonica) jantan sampai umur tujuh minggu
View/ Open
Date
1982Author
Kamaruddin, Asep
Hardjosworo, Peni S.
Amrullah, Ibnu Katsir
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat protein dalam ransum terhadap konsumsi makanan, bobot badan, produksi karkas dan komposisi karkas puyuh coturnix jantan sampai umur tujuh minggu. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini untuk memberi gambaran mengenai kemungkinan pemeliharaan puyuh coturnix jantan sebagai ternak penghasil daging pada umur muda dengan keuntungan optimal.
Puyuh dipelihara didalam kandang yang terdiri dari empat tingkat. Setiap tingkat dibagi menjadi dua bagian yang sama besar. Lantai dan dinding kandang terbuat dari kawat.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan tingkat protein. Masing-masing perlakuan terdiri dari empat ulangan.
Tingkat protein dalam ransun tidak berpengaruh terhadap konsumsi makanan. Konsumsi makanan rata-rata per ekor per hari pada umur tiga sampai lima minggu adalah 13,2 + 0,13 gram untuk puyuh yang diberi perlakuan A dan 13,5 ± 0,53 gram untuk perlakuan B. Pada umur lima sampai tujuh minggu konsumsi makanan rata-rata adalah 17,5 ± 0,17 gram untuk perlakuan A dan 17,9 ± 0,31 gram untuk perlakuan B.
Tingkat protein dalam ransuz tidak berpengaruh terhadap bobot badan sampai umur lima minggu, tetapi sangat nyata (P < 0,01) nerpengaruh pada umur tujuh minggu. Bobot badan rata-rata sampai umur lima minggu adalah 90,86 ± 2,23 gram untuk puyuh yang diberi perlakuan A dan 93,70 ± 1,43 gram untuk perlakuan B. Bobot badan rata-rata pada umur tujuh minggu masing-masing adalah 98,43 ± 2,60 gram dan 105,02 ± 1,32 gram untuk puyuh yang diberi perlakuan A dan B
Tingkat protein dalam ransum tidak berpengaruh terhadap prosentase karkas. Prosentase karkas rata-rata pada umur tujuh minggu adalah 57,23 ± 3,50 untuk puyuh yang diberi perlakuan A dan 60,55 ± 3,49 untuk perlakuan B.
Karkas puyuh yang diberi perlakuan B mempunyai kandungan zat-zat makanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan B kecuali air dan lemak.