Kajian kelayakan pengembangan kawasan lndustri perkebunan kelapa rakyat di kabupaten lampung selatan
Abstract
Jenis pengusahaan perkebunan yang dilabanakan selama ini & Indonesia dapat dibagi 3 (tiga), yaitu Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Milik Negara (PBMN), dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Kondisi ketiga jenis pengusahaan tersebut satu dengan lainnya sangat berbeda, baik secara fisi k kebun, administrasi manajemen, dan peranmy a dalarn masyarakat secara luas. Untuk memperbaiki keadnan tersebut diperlukan adanya paradigma baru yang mampu memberday- petani pekebun dengan koreksi secara struktural baik dari segi kelembagaan maupun desain spasial pembangunan Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (KIMBUN) dengan azas kebersamaan ekonomi. Pada prinsipnya KIMBUN adalah upaya untuk rnengintegrasikan secara fungsional dan inovatif struktur produksi, pengolahan, dan di stribusi yang berorientasi pada keunggulan spesifik dari wilayah yang bersangkutan, sehingga biaya desain wilayah, produksi, pengolahan. distribusi, dan biay a transaksi (policing costs, contractual costs, and information costs) dapat ditekan serninimal mungkin yang pa& gilirannya akan meningkatkan daya saing dari produk yang bersang kutan. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengkaji kelayakan panbangunan Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan Kelapa di Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan sumberday a wilayah dan rnenelaah kelayakan finansi a1 dm kelayakan ekonomi industri pengolahan kelapa Kegiatan penelitian terdiri dari tiga tahap utama, yaitu (1) pengurnpulan data potensi wilayah y ang mendukung pembangunan KIMBUN Kelapa, dimulai bulan Juni 2003 pada 6 kscamatan (2) analisis data potensi wilayah yang mendukung pembangunan KIMBUN Kelapa dan (3) penyusunan rekomendasi pembangunan KIMBUN Kelapa yang didasari atas potensi fisik, sosial dan ekonomi Kabupaten Lampung Selatan. Dari analisis potensi fisik melalui pernanfaatan Sistem infonnasi Geografis, diketahui bahwa wilayah perencanam KIMBUN yang terdiri dari 6 kecamatan rnemiliki lahan yang cukup luas yang termasuk dalarn kriteria sesuai tersedia untuk pengembangan budidaya tanaman kelapa. Dari analisis keunggulan kornparatif rneialui analisis Location Quetient (LQ), maka terdapat 5 kecamatan yang rnemiliki keung gulan komparatif untuk komoditas kelapa. kcamatan-kecamatan tersebut adalah : Kecamatan Ketapang, Palas, Sragi, Kalianda, dm Rajabasa. Sedangkan Kecamatan Penengahan memiliki nilai LQ < 1, yaitu 0,88 sehingga dapat disimpulkan bahwa komoditas kelapa bukan merupakan komoditas unggulan di wilayah tersebut. Narnun, dari analisis keunggulan kompetitif melalui shift share analysis, yang dihitung dengan cara membandingkan nilai produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Lampung Selatan antara tahun 1997 dan 2000, maka dapat disimpulkan bahwa komoditas kelapa mengalami pergeseran yang positif (meningkat) di 6 kecamatan lokasi perencanaan KIMBUN. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kecmatan Ketapang, Penengahan, Palas, Sragi, Kalianda dan R a j a h memiliki keunggulan kompetitif untuk kornoditas kelapa khususnya kelapa dalarn. Dari perhitugan analisis finansial dan ekonomi yang diperol eh dari survei dengan petani pengolah kelapa di 6 kecamatan lokasi perencanaan KIMBUN diperoleh kesimpulan bahwa industri pengolahan kelapa layak untuk dikembangkan. Terlebih lagi jika dibenahinya faktor-faktor pendukung industri tersebut seperti kelembagaan dan sarana-sarana penunjang lainnya. Keberadaan KJMBUN kelapa di Kabupaten Lampung Selatan dirasakan sangat perlu sebagai upaya pemkrdayaan m y arakat peke bun kelapa khususnya dalarn rangka pemeraban distribusi pendapatan yang saat ini merupakan isu s e n d masalah pernbangunan. Manfaat yang menjadi harapan dari sukseesnya pelaksanaan KIMBUN kelapa ini adalah berubahnya perilaku pekebun kelapa dari orientasi pemenuhan ke butuhan menjadi or ientasi bisnis, meningkatkan pendapatan masyarakat pekebun kelapa y ang secara langsung akan berdampak pada meningkatn y a pendapam perkapita, memberikan mu ltiplayer efect sehingga mampu menggerakan gairah perekonomian di sektor lainnya yang pada gilirann ya akan memberi kan sumbangan padtn pertumbuhan ekonomi, memberikan sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah dm pada akhirnya kelapa se'bagai primadona bagi Kabupaten Lampung Selatan yang ti& saja didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri mmun dalam perkernbangamy a nanti mampu memberikan sumbangan devisa dalam bentuk ekspor produk baku maupun prcduk olahan keiapa.
Collections
- MT - Agriculture [3683]