Pengaruh Dosis Pemberian "Luteinizing Hormone" Terhadap Tingkat Ovulasi Pada Kelinci Lokal
View/ Open
Date
1983Author
Zarnigusti
Achadi, Kurnia
Pangestu, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Departemen Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor dari tanggal 26 Juni sampai 9 Juli 1983.
Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh dosis pemberian "Luteinizing Hormone" atau LH terhadap tingkat ovulasi pada kelinci lokal. Penyuntikan LH dilakukan intravenous dengan dosis 15, 30, 60, 90 dan 120 IU. Untuk pembuktian ovulasi dilakukan autopsi 24 jam setelah penyuntikan LH yakni dengan melihat adanya corpus haemorrhagicum pada ovarium.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, yakni untuk melihat pengaruh dosis LH terhadap jumlah sel telur yang diovulasikan. Sedangkan untuk menentukan interaksi dosis LH dengan ovarium kiri dan kanan dipakai Rancangan Petak Terbagi (Split-Plot Designs).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh berbagai dosis penyuntukan LH terhadap jumlah sel telur yang diovulasikan adalah nyata (P 1 0.05). Hanya dosis 15 IU LH yang berbeda nyata terhadap dosis yang lainnya, sedangkan antara dosis 30, 60, 90 dan 120 IU LH per ekor tidak me- nunjukkan perbedaan yang nyata. Dosis yang efektif un tuk merangsang ovulasi kelinci lokal adalah 30 IU LH. Hubungan antara dosis penyuntikan LH (X) dengan jumlah sel telur yang diovulasikan (Y) adalah linier dengan persamaan Y 4.795 0.035X dan koefisien r = 0.81.
Tidak terdapat interaksi yang nyata antara dosis LH dengan ovarium kiri dan kanan. Persentase jumlah sel telur yang diovulasikan pada ovarium kanan adalah 54.3% dan ovarium kiri 45.7%. Didapatkan juga bahwa semua kelinci percobaan mengalami ovulasi (100%) baik dengan dosis ren- dah maupun tinggi.