Pengaruh Bentuk Fisik Ransum Yang Mengandung Tapioka Terhadap Performans Ayam Pedaging (Broiler)
View/ Open
Date
1985Author
Nababan, Rolima Mutiara
Samosir, D.J
Kartiarso
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian dilakukan di Bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, mulai tanggal 9 Juni sampai dengan 28 Juli 1984.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bentuk fisik makanan dan kadar tapioka dalam ransum terhadap performans ayam pedaging (broiler).
Pada penelitian ini digunakan ayam pedaging galur "Indian Rivers" sebanyak 120 ekor jenis kelamin jantan. kandangkan pada kandang berbentuk kotak berukuran 2 x 1 x 0.75 m3 yang disekat menjadi empat bagian dan tiap bagian diisi 5 ekor anak ayam. Ayam mendapatkan perlakuan setelah rataan berat badan 223.01 ± 15.22 gram (KV: 6.8%).
Ransum yang digunakan terdiri atas jagung kuning, tepung tapioka varietas SPP, bungkil kedelai, dedak halus, tepung ikan Thailand, minyak kelapa (barko), CaCOz, dan Premix A. Sebagian ransum dijadikan "pellet" dan sebagian lagi dalam bentuk tepung, dan diberikan pada ayam dengan kadar tapioka yang berbeda-beda yaitu B1, B2, dan Bz masing-masing
mengandung 0, 20 dan 40 persen tapioka. Parameter yang diukur adalah konsumsi makanan, pertambahan berat badan, berat badan akhir (7 minggu) dan konversi makanan.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan Pola Faktorial 2 x 3. Faktor pertama adalah 2 bentuk fisik ransum yaitu bentuk "pellet" dan tepung. Faktor kedua ialah tingkatan tapioka dalam ransum berturut-turut 0, 20, 40 persen. Tiap perlakuan terdiri atas 4 ulangan.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kadar tapioka berpengaruh sangat nyata (P/ 0.01) terhadap pertambahan berat badan, berat badan akhir dan konversi makanan tetapi tidak berpengaruh terhadap konsumsi makanan. Pertambahan berat badan, berat badan akhir dan konversi makanan pada ransum berkadar tapioka 0% sangat nyata (P/ 0.01) lebih baik dari pada ransum berkadar tapioka 20 dan 40 persen.