Pengawetan kayu tusam (Pinus merkusii Junght et de Vr) dengan bahan pengawet AAC untuk konstruksi menara pendingin
View/ Open
Date
1994Author
Polloramdhani, Mochamad Iwan
Surjokusumo, M. Surjono
Nugroho, Naresworo
Metadata
Show full item recordAbstract
Menara pendingin merupakan alat yang digunakan untuk menurunkan suhu air yang telah digunakan agar dapat dipa- kai kembali sesuai dengan fungsinya. Konstruksi menara pendingin menggunakan kayu sebagai komponen utamanya. Je- nis kayu yang selama ini umum digunakan sebagai bahan kon- struksi menara pendingin adalah kayu impor dari jenis red wood dan douglas-fir, karena kondisi lingkungan menara pendingin mensyaratkan kayu yang mempunyai keawetan alami tinggi. Dari segi kekuatan dan kemudahan untuk diawetkan, banyak kayu Indonesia yang memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan konstruksi menara pendingin. Salah satu je- nis diantaranya adalah kayu tusam (Pinus merkusii).
Kayu tusam termasuk kelas kuat III, mempunyai berat jenis sedang (rata-rata 0.55), nilai kembang susut sedang (radial 4.9% dan tangensial 8.3%), mempunyai sifat mudah diawetkan, dikerjakan, dan dikeringkan (Martawijaya, 1987). Kayu tusam termasuk dalam kelas awet IV, sehingga sebelum digunakan kayu tersebut perlu diawetkan terlebih dahulu.
Pengawetan yang dilakukan menggunakan bahan pengawet AAC yang merupakan bahan pengawet yang tergolong baru dan belum beredar secara luas di pasaran dalam negri. Bahan pengawet ini diharapkan akan menggantikan bahan pengawet AAC yang akan ditarik dari pasaran. Penelitian ini meru- pakan penelitian awal bahan pengawet AAC untuk penggunaan konstruksi menara pendingin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan kayu tusam sebagai bahan konstruksi menara pendingin dan...
Collections
- UT - Forestry Products [2325]