Pengujian efikasi ekstrak kayu merbau (Intsia bijuga O. Ktze) terhadap rayap kayu kering cryptotermes cynocephalus Light.
View/ Open
Date
1995Author
Malau, Antonius
Surjokusumo, M. Surjono
Nandika, Dodi
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan kayu awet di alam semakin terbatas. Padahal permintaan akan kayu untuk bahan perumahan dan mebel semakin meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi. Kenyataan ini mengharuskan manusia untuk menggurniakan jenis kayu yang tidak awet setelah melalui proses pengawetan. Sayangnya bahan pengawet yang digunakan selama ini merupakan bahan sintetis yang cenderung membahayakan bagi lingkungan dan manusia (Matrawijaya, 1964 dalam Kadir dan Barly, 1974). Di pihak lain beberapa penelitian mengungkapkan bahwa zat ekstraktif kayu awet dapat berperan sebagai bahan pengawet untuk mencegah serangan rayap terhadap kayu (Irianto, 1990; Ediningtyas, 1993; Nurdin 1994).
Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan ekstraktif kayu merbau (Intsia bijuga O.ktze) serta kemungkinannya untuk digunakan sebagai bahan pengawet kayu. Sebanyak lebih kurang 2000 gram serbuk kayu merbau berukuran 60 mesh dalam kondisi kering udara, diekstrak dengan cara merendam dalam pelarut aseton selama 24 jam. Perendaman dilakukan beberapa kali sampai didapatkan seluruh ekstrak yang ada dalam kayu yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pelarut/pengekstrak (bening). Hasil ekstraksi kemudian difraksinasi berturut- turut dengan pelarut n-heksana, dietil eter dan etil asetat sehingga diperoleh empat fraksi larutan ekstrak kayu merbau beserta kandungan masing-masing fraksi. Untuk mengetahui peranan ekstrak kayu merbau sebagai racun maka...
Collections
- UT - Forestry Products [2325]