Pengaruh alas kandang terhadap pertumbuhan jangkrik lokal dan jangkrik Jerman
View/ Open
Date
2001Author
Sudewi, Lale Erni
Supraptini M., Sri
Pangestu, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Peternakan jangkrik mempunyai prospek yang cerah dan menguntungkan. Meningkatnya kebutuhan pasar menyebabkan permintaan terhadap jangkrik meningkat. Kebutuhan tersebut tidak akan dapat dipenuhi jika mengandalkan dari tangkapan alam saja. Oleh karena itu, peternakan jangkrik secara intensif perlu dikembangkan agar tetap tersedia secara kontinu dipasaran.
Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2000 di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh alas kandang terhadap pertumbuhan jangkrik lokal dan jangkrik Jerman. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi alternatif alas kandang dalam upaya menunjang usaha budidaya jangkrik secara lebih intensif dan efisien.
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah bobot badan awal, bobot badan akhir jangkrik jantan dan betina, pertambahan bobot badan total, nisbah kelamin, dan mortalitas. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama yaitu jenis jangkrik dan faktor kedua adalah alas kandang. Faktor jenis jangkrik terdiri dari dua, yaitu jangkrik lokal dan jangkrik Jerman. Alas kandang terdiri dari dua jenis yaitu daun bambu dan daun pisang kering. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan jangkrik Jerman lebih cepat dan lebih seragam dibandingkan jangkrik lokal. Pertambahan bobot badan total dan bobot badan akhir jangkrik lokal lebih tinggi (P<0,01) dibandingkan jangkrik Jerman. Pada jangkrik lokal dan jangkrik Jerman, jangkrik betina memiliki bobot badan akhir yang lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan jangkrik jantan. Mortalitas jangkrik lokal lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan jangkrik Jerman. Umur mempengaruhi mortalitas jangkrik lokal dan jangkrik Jerman (P<0,05). Pada alas kandang daun pisang, mortalitas jangkrik lokal dan jangkrik Jerman lebih seragam dibandingkan alas kandang daun bambu.