Pengaruh Keragaman Famili Terhadap Mutu Benih dan Pertumbuhan Semai pada Kebun Benih Klonal Acacia Mangium di Parungpanjang Bogor
Abstract
Pembangunan Rutan Tanaman Industri mentpakan salah satu usaha untuk penyediaan kayu dan hasil hutan lainnya sebagai bahan baku industri, oleh karena itu perIu dipilih jenis pohon yang cepat tumbuh. Jenis pohon yang ditanam tersebut hams memiliki kualitas tertentu yang unggu!. Kualitas yang unggul salah satunya ditentukan oleh fakior benih yang bermutu dalam jumlah yang cukup dan berkesinambungan. Benih bermutu dapat dilihat dari mutu fisik, fisiologis dan genetiknya. Berat benih mentpakan indikator yang umum digunakan untuk menduga mutu fisik benih. Sedangkan untuk menduga mutu fisiologis benih dilakukan pengujian viabilitas dan vigor benih. Mutu genetik dapat dilihat dari kestabilan sifat genetik benih tersebut dan mampu menghasilkan tanaman yang unggu!. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu fisik, fisiologis dan genetik benih Acacia mangium yang dihasilkan dari Kebun Benih KlonalAcacia mangium di Pamngpanjang Bogar, melihat pengamh famili terhadap mutu benih dan pertumbuhan semai, menduga keragaman antar farnili dan nilai heritabilitas setiap parameter yang dianlati dan membandingkan mutu benih antara benih yang berasal dari Kebun Benih Klonal dengan benih induknya yang berasal dari Kebun Benih Uji KetuntnanAcacia mangium di Pantngpanjang Bogar. Penelitian ini dilakukan di laboratorium, ntmah kaea dan areal persemaian Balai Teknologi Perbenihan Bogar, dimana benih diambil dari Kebun Benih Klonal di Pamngpanjang Bogar. Benih yang dihasilkan dari 10 farnili di 3 blok yang berbeda dari Kebun Benih Klonal tersebut, diuji kadar air, berat 1000 butir benih, daya keearnbah, kecepatan tumbuh dan setelah benih disemaikan diukur persen hidup serta tingginya sampai umur 1 bulan. Untuk mengetahui penganth famili terhadap tolok ukur yang diuji, digunakan sidik ragam, dimana rancangan yang dipakai adalah Raneangan Aeak kelompok Berblok (Randomized Complete Elok Design) Tersarang (Nested). Dari sidik ragam tersebut diuraikan masing-masing komponen ragamnya. Penganth fakior dominan yang mempenganthi keragaman penarnpakan semua sifat yang diarnati diduga melalui nilai heritabilitas individu dan farnili. Untuk pemudahan penentuan famili mana yang terbaik dihitung rangking dari 10 famili berdasarkan tolok uknr yang diarnati. Rubungan antara tolok nkur digunakan koefisien korelasi, adanya hubungan yang nyata menunjukkan ballwa penampakan suatu sifat akan dengan mudah diduga oleh sifat lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa famili berpengaruh nyata terhadap kadar air, berat 1000 butir benih, daya kecambah, kecepatan tumbuh dan persen hidup pada saat semai umur I, 2 dan 3 minggu tetapi keragaman famili ini tidak berpengaruh nyata terhadap persen hidup pada saat semai umur 4 minggu dan tinggi semai pada saat semai umur I, 2, 3 dan 4 minggu. Kisaran kadar air yang diperoleh benih Acacia mangium ini adalah 4.959-9.925 % dengan berat benih yang bervariasi antara 9.3-11.6 gram. Nilai kecepataan tumbuh hampir merata sekitar 5.955 %/hari. Persen hidup semai muur 1,2, 3 dan 4 minggll semakin menunlll yaitu 97.911 %, 96.889 %, 95.644 % dan 94.799 %. Sedangkan tinggi semai dari I, 2, 3 dan 4 minggu semakin meningkatyaitu2.49 em, 3.40 em, 3.62 em dan 3.86 em. Dari hasil perhitungan nilai heritabilitas, diperoleh bahwa nilai heritabilitas famili lebih besar daripada nilai heritabilitas individu dan keduanya menurun seiring dengan pertambahan umur semai, ini dapat dilihat dari nilai heritabilitas sifat persen hidup dan tinggi semai yaitu 0.899, 0.822, 0.627, 0.086 dan 0.279, 0.177, 0.172 dan 0.166. Hal ini diduga bahwa kedua sifat ini mem.iliki potensi genetik yang belum terekspresikan dengan baik. Nilai heritabilitas tertinggi dimiliki oleh sifat berat 1000 butir benih, keeepatan tumbuh dan daya kecambah dengan nilai 0.988, 0.921 dan 0.925, sehingga semua potensi genetik sudah terekspresikan dengan baik terhadap ketiga sifat ini. Sedangkan nilai heritabilitas terendah dimiliki oleh sifat kadar air yaitu 0.027, sehingga pada sifat kadar air ini, pengaruh blok lebih dominan diturunkan pada benihnya. Berdasarkan pembuatan rangking satu sampai sepuluh dari setiap tolok ukuryang diuji, maka famili yang mempunyai mutu fisik, fisiologis dan genetik terbaik adalah famili 66 N'4, 96 T'4 dan 46 T\ dari lO famili yang diamati. Semua hubungan antar tolok ukur yang diuji memiliki hubungan Imat karena nilai korelasi yang didapat hampir mendekati I. Hubungan yang paling kuat terdapat pada hubungan daya keeanlbah dengan keeepatan tumbuh, daya kecambah dengan tinggi semai umur 1 minggu, dan persen hidup umur 1 minggu dengan persen hidup umur 2, 3 dan 4 minggu, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.99. Berdasarkan perbandingan dengan induk benih asal Kebun Benih Klona! Parungpanjang Bogor dapat dilihat bahwa mutu benih yang berasal dari Kebun Benih Klonal dengan Kebun Benih uji keturunall sebagai induk Kebun Benih Klonal adalah sama. Penelitian ini dilakukan hanya sampai umur 1 bulan, sehingga periu dilakllkan penelitian lanjutan agar diketahui informasi yang lebih lengkap tentang berbagai karakter yang diuji sampai umur minimal setengah daur tanaman. Untuk penanaman selanjutnya, benih bisa diambil dari Kebun Benih Klonal karena mutu benih yang dimilikinya sama dengan benih yang berasal dari induk benih klona!.
Collections
- UT - Forest Management [3068]