Perumbuhan dan produksi empat varietas tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) dengan pemberian perekat pestisida dan pupuk kandang ayam
Abstract
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi empat varietas tomat dengan pemberian dua perekat pestisida dan dua jenis pupuk kandang ayam. Percobaan dilaksanakan di PT. PRI-MA tani. Kabupaten Sukabumi pada bulan Juli 2001 November 2001. Lokasi berada pada ketinggian 1 150 m di atas permukaan laut dengan jenis tanah andosol.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak-petak terbagi (RPPT). Petak utama adalah perekat pestisida, yaitu Indostick (bahan aktif kondensat nonil fenol 95 g/l dan polivinil alkohol 19 g/l) dan APSA (bahan aktif alkil aril alkoksilat 775.2 g/l dan asam oleat 40 g/l). Anak petak adalah pupuk kandang ayam yaitu pupuk kandang ayam petelur dan pupuk kandang ayam pedaging. Anak-anak petak adalah varietas yaitu Arthaloka sebagai kontrol, MKD 008, CXD 204, dan CXD 211.
Penanaman dilakukan setelah bibit berumur 10 hari di persemaian dan 12 hari di bumbungan, yaitu ketika bibit telah memiliki sepasang daun sejati. Jarak tanam yang digunakan adalah 70 X 50 cm. Pemangkasan tunas air pada varietas Arthaloka dan MKD 008 terus dilakukan sampai dilakukannya pemangkasan pucuk pada 10 MST, tanaman dipelihara dua cabang dengan 10 tandan buah. Pemangkasan tunas air pada varietas CXD 204 dan CXD 211 hanya dilakukan 2 kali, yaitu pada 2 dan 4 MST (seharusnya tidak dilakukan pemangkasan tunas air), serta semua tandan buah dipelihara. Pengendalian penyakit secara kimiawi dilakukan melalui penyemprotan pestisida 2 kali setiap minggu. Pada setiap aplikasi fungisida ditambahkan perekat pestisida. Buah yang dipanen adalah buah yang dapat dipasarkan.
Curah hujan rata-rata selama penelitian adalah 239 mm/bulan, dengan kisaran suhu siang antara 22-25 °C dan rata-rata suhu malam 18 °C. Kelembaban relatif di atas 80% dengan malam yang sering berkabut.
Pertumbuhan tanaman cukup baik meskipun tanaman memperlihatkan gejala kekurangan unsur Mg. Varietas Arthaloka dan MKD 008 memiliki tipe pertumbuhan indeterminate, sedangkan varietas CXD 204 dan CXD 211 memiliki tipe pertumbuhan determinate.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa antara perekat Indostick dengan APSA tidak memperlihatkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan tanaman dan bobot buah total per tanaman, tetapi berbeda nyata terhadap intensitas penyakit hawar daun phytophtora. Pada umur 4 MST, penggunaan perekat APSA memberikan nilai intensitas penyakit lebih rendah dibanding perekat Indostick. Selisih nilai yang ditunjukkan adalah sebesar 28.57% pada varietas Arthaloka, 19.09% pada varietas MKD 008, dan 5.88% pada varietas CXD 204. Antara pupuk kandang ayam petelur dengan pupuk kandang ayam pedaging tidak memperlihatkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan tanaman, bobot buah total per tanaman, dan intensitas penyakit. Terdapat perbedaan pola pertumbuhan, bobot buah total per tanaman, dan perbedaan nilai intensitas serangan penyakit hawar daun phytophtora dari varietas yang ditanam…dst