Pengaruh suhu, Cahaya dan Tingkat Sporulasi Cilletorichum dematium (PERS. EX FR) Grove Penyebab Antraknosa Pada Cabai dan Kacang-Kacangan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu, adanya cahaya dan tingkat kemasaman terhadap pertumbuhan dan tingkat sporulasi C. dematium yang berasal dari kedelai, kacang hijau, kacang tunggak dan cabai. Isolat cendawan ditumbuhkan di dalam media agar kentang dekstrosa.
Antara isolat C. dematium yang berasal dari cabai dengan yang berasal dari kacang-kacangan terdapat perbedaan respon dan toleransi terhadap suhu, adanya cahaya dan tingkat kemasaman media.
Pertumbuhan C. dematium mencapai optimum pada 28 °c. pada 22 °C dan 28 °C pertumbuhan isolat cendawan asal kacang-kacangan tidak berbeda nyata sedang pertumbuhan isolat cendawan asal cabai menunjukkan perbedaan yang sangat 2 nyata. Sporulasi tertinggi per mm koloni isolat cendawan asal kacang-kacangan dicapai pada 10 °C sedang isolat asal cabai dicapai pada 28 °C.
Sporulasi tertinggi isolat C. dematium asal cabai dicapai pada keadaan gelap terus menerus sedang sporulasi tertinggi isolat cendawan asal kedelai dicapai pada keadaan 12 jam terang serta 12 jam gelap secara bergantian. Sporulasi C. dematium asal kacang hijau dan kacang tunggak tidak dipengaruhi cahaya.
Pada kisaran pH 58 pertumbuhan C. dematium asal kacang- kacangan lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan isolat cendawan asal cabai. Sporulasi tertinggi C. dematium asal kacang-kacangan dicapai pada pH 9 sedang isolat cendawan asal cabai sporulasi tertingginya dicapai pada pH 7.
Collections
- UT - Plant Protection [2420]