Perencanaan ruang terbuka hijau di kawasan pemukiman sunter(Studi kasus Metro sunter real estate, Jakarta Utara
Abstract
Kepadatan penduduk yang tinggi pada perkotaan akan meningkatkan kebutuhan akan perumahan. Saat ini penggunaan lahan pada pemukiman tidak lagi sekedar memaksimumkan jumlah rumah tetapi juga berusaha memenuhi permintaan pasar (market demand) yang sudah mulai menuntut fasilitas ruang terbuka hijau (RTH) yang memadai. RTH pemukiman yang terencana dengan benar, baik dari segi fisik dan estetik, dapat memberikan keuntungan kepada developer dari segi ekonomi dan penambahan nilai estetika pada pemukimannya, selain itu juga keuntungan bagi penghuni dari segi estetika dan pemenuhan kebutuhan akan ruang hijau.
Tujuan studi ini adalah membuat perencanaan RTH di pemukiman guna memperoleh suatu pemukiman dengan luasan, letak dan distribusi RTH yang nyaman dan ideal.
Metodologi yang dipergunakan adalah Proses Berpikir Lengkap Merencanakan dan Melaksanakan (Rachman, 1984) yang terdiri dari tahapan inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaaan. Studi ini dibatasi sampai tahap perencanaan.
Studi ini menghasilkan RTH yang meningkat dari 1.4 % menjadi 40% dari rencana developer dan jumlah rumah yang meningkat dari 885 buah menjadi 922 buah.
Dari segi luasannya, RTH yang direncanakan memenuhi standar RTH minimum dari Instruksi Menteri Dalam Negri (Inmendagri) No. 14 tahun 1988. Distribusi RTH berdasarkan luasan yang tersedia ke dalam bentuk taman lingkungan, jalur hijau dan taman bermain, memenuhi standar dari Direktorat Tata Kota dan Daerah (1983). Untuk pembagian tipe rumah digunakan peraturan dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa untuk setiap rumah mewah yang dibangun harus diiringi pembangunan 3 rumah menengah dan 6 rumah sederhana.
Peningkatan bentuk dan luasan RTH ini akan meningkatkan nilai tambah pemukiman, yang selain menguntungkan developer dari segi ekonomi, juga dapat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan akan ruang hijau dari penghuni. Dengan hirarki RTH dari pribadi, semi umum dan umum, maka diharapkan penghuni lebih memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berapresiasi dan berekreasi dari kehidupan sehari-hari yang monoton. Selain itu, RTH juga dapat bermanfaat dalam mendatangkan keragaman satwa seperti burung burung, meningkatkan sosialisasi dan solidaritas sesama penghuni, menciptakan kenyamanan, sebagai pemasok udara segar dan dari segi estetik memberi keindahan…dst