Pengamatan penyakit penting pada tanaman kedelai di balai benih induk palawaji plumbon, cirebon
Abstract
Hasil kedelai di Indonesia yang masih rendah antara lain karena gangguan penyakit yang disebabkan oleh virus, organisme mirip mikoplasma, bakteri, fungi maupun nematoda. Praktek lapang yang dilaksanakan mulai Pebruari sampai Mei 1985 bertujuan mengamati penyakit penting pada ta- naman kedelai, serta menentukan luas dan intensitas serang- an patogennya. Praktek lapang dilaksanakan di Balai Benih Induk Palawija Plumbon, Cirebon, yang memperoleh wewenang untuk memperbanyak benih penjenis (breeder seed) menjadi benih dasar (foundation seed) dan benih pokok (stock seed). Pengamatan dilakukan pada pertanaman kedelai varietas Orba dan Wilis.
Beberapa penyakit yang ditemui di lapang adalah penyakit bantut kedelai, mosaik lainnya, penyakit sapu, hawar, bisul dan karat daun, serta penyakit busuk pangkal batang.
Penyakit yang disebabkan oleh virus adalah bantut kedelai dan penyakit mosaik lainnya. Gejala penyakit telah terlihat sejak tanaman masih muda dan terus meningkat pada minggu-minggu berikutnya. Patogen mosaik tersebut mungkin tertular melalui benih dan diduga serangga vektornya adalah Bemisia tabaci.
Serangan organisme mirip mikoplasma (MLO), penyebab penyakit sapu, hanya ditemukan pada pertanaman Orba, dengan luas serangan 1%.
40 hari. Luas dan intensitas serangan yang tertinggi dari ketiga patogen ialah serangan penyebab hawar daun.
Serangan penyebab hawar, bisul dan karat daun terlihat pada semua pertanaman sejak tanaman berumur 35 sampai Busuk pangkal batang banyak ditemukan pada pertanam- an Orba muda yang sebelumnya digunakan untuk pertanaman kacang tanah. Luas serangan patogennya mencapai 12.5 %. Penyakit tersebut diduga disebabkan oleh Sclerotium rolfsii.
Collections
- UT - Plant Protection [2414]