Tingkah laku menyusu pada anak domba Garut (Suckling behaviour in Garut lambs)
View/ Open
Date
1999Author
Herwidi, Ike Bangun
Mansjoer, Sri Supratini
Tiesnamurti, Bess
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingkah laku menyusu merupakan salah satu pola hubungan anak dengan induknya yang sangat berkaitan dengan kemampuan anak untuk dapat bertahan hidup. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 1998 di Balitnak, Jalan Pajajaran, Bogor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari tahapan tingkah laku
menyusu, mengetahui puncak waktu, frekuensi serta lama waktu menyusu pada anak
domba Garut. Pengamatan dua minggu pertama dilakukan selama 24 jam untuk
melihat tingkah laku umum dan menentukan rentang waktu tertinggi tingkah laku
menyusu. Diperoleh kisaran waktu tertinggi selama sembilan jam, yang terbagi
dalam empat waktu pengamatan, yaitu pagi (pukul 05.00-07.00), siang (pukul 12.00-
15.00), sore (pukul 15.00-18.00) dan malam hari (pukul 21.00-22.00). Materi penelitian ini menggunakan 23 ekor anak domba Garut berumur sekitar dua minggu yang terdiri atas tujuh ekor anak domba jantan tipe kelahiran tunggal dan tiga ekor betina tipe kelahiran tunggal serta delapan ekor jantan tipe kelahiran kembar dan lima ekor betina tipe kelahiran kembar dengan 16 ekor induk betinanya. Pengamatan secara makro untuk melihat tingkah laku umum (harian) anak domba Garut. Pengamatan mikro untuk mengamati tahapan tingkah laku menyusu.
Penelitian dilakukan dalam Rancangan Percobaan Tersarang. Faktor utama adalah tipe kelahiran, jenis kelamin sebagai sub faktor yang tersarang pada tipe kelahiran dan tingkatan umur (minggu) sebagai sub faktor yang tersarang pada tipe kelahiran dan jenis kelamin. Pengaruh perlakuan dipelajari dengan analisis ragam dan uji Tukey.
Hasilnya menunjukkan bahwa tahapan tingkah laku menyusu pada anak domba Garut meliputi mengembik, mencari induk, mencari puting, mendorong puting, berebut puting, menjilat puting, menghisap puting, berlutut, menggerakkan ekor dan melepaskan puting. Mendorong puting merupakan aktivitas terbanyak dilakukan. Persentase tingkah laku menyusu anak domba Garut sebesar 18,76% dari keseluruhan tingkah laku harian.
Tingkah laku mengembik dipengaruhi secara nyata (P<0,05) oleh tipe kelahiran, namun frekuensi anak jantan tunggal tidak berbeda dengan anak betina tunggal dan anak jantan kembar tidak berbeda dengan anak betina kembar, sedangkan tingkatan umur berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap tingkah laku mengembik. Anak jantan kembar lebih sering mengembik dan frekuensi mengembik tertinggi pada awal masa menyusu....