Pemberian kapur dalam media sarang terhadap perkembangan tubuh dan klitelum pada cacing tanah (Eisenia foetida)
View/ Open
Date
1999Author
Meliyani, Ema
Andriana, Bibin Bintang
Waluyo, Djoko
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Tajur. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Pebruari sampai April 1999.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penambahan kapur dalam media sarang dan pengaruhnya terhadap bobot tubuh cacing, penyusutan berat sarang, saat terbentuknya klitelum dan jumlah kokon.
Cacing tanah Eisenia foetida yang digunakan adalah cacing tanah yang berumur 4 minggu (28 hari) yang merupakan hasil pendederan yang dilakukan di Laboratorium Zoologi Biotrop, Tajur. Media yang digunakan adalah kotoran sapi -perah yang berasal dari peternakan rakyat sekitar Biotrop Tajur dan kapur. Setiap media perlakuan ditanam 10 ekor cacing tanah. Perlakuan yang digunakan adalah empat macam media dengan tingkat penambahan kapur masing-masing 0%; 0,3%; 0,6% dan 0,9 %. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Data dianalisis dengan sidik ragam, apabila diantara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji Tukey's.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf penggunaan kapur dalam media berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot tubuh cacing, jumlah kokon dan penyusutan sarang pada saat panen pertaina (10 HSP) dan panen kedua (20 HSP). Sedangkan taraf penggunaan kapur dalam media pada saat panen ketiga (30 HSP) dan panen keempat (40 HSP) tidak nyata (P>0,05).
Cacing tanah Eisenia foetida yang berumur 48 hari, dengan bobot tubuh 7,02 ± 0,41 gram telah dewasa kelamin yang ditunjukkan dengan perkembangan yang optimum dari klitelumnya (tanpa penambahan kapur). Pemeliharaan dengan penambahan kapur 0,3%, dewasa kelamin dicapai pada umur 48 hari dengan bobot tubuh 7,35 ± 0,51 gram, sedangkan pada pemeliharaan dengan penambahan kapur 0,6% dan 0,9% dewasa kelamin dicapai pada umur tersebut, dengan bobot tubuh
masing-masing 7,13 ± 0,30 gram dan 6,50 ± 0,26 gram. Pada umur 38 hari banyaknya cacing tanah yang telah memiliki klitelum adalah 54% dan pada umur 48 hari meningkat menjadi 100% (tanpa penambahan kapur). Pada pemeliharaan dengan penambahan kapur 0,3% banyaknya cacing yang telah memiliki klitelum pada umur 38 hari adalah 56% dan pada umur 48 hari meningkat menjadi 100%. Pada umur 38 hari banyaknya cacing yang telah memiliki klitelum adalah 42% dan pada umur 48 hari meningkat menjadi 100% (penambahan...