Pengaruh silang dalam terhadap bobot telur teras, daya tunas dan daya tetas telur puyuh
View/ Open
Date
1988Author
Mulyono, Rini Herlina
Mansjoer, Sri Supraptini
Pangestu, R.Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama tujuh setengah bulan sejak tanggal 26 Agustus 1984 sampai dengan tanggal 16 Maret 1985.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh silang dalam terhadap bobot telur tetas, daya tunas dan daya tetas telur puyuh (Coturnix coturnix japonica) pada tingkat derajat silang dalam sebesar nol, 12.50 dan 25.00 persen.
Sebagai materi percobaan digunakan 77 ekor puyuh jantan dan betina yang berumur empat minggu yang berasal dari Peternakan Pembibitan Puyuh di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi dan dari Peternakan Pembibitan Puyuh di jalan Bhayangkara Kotamadya Sukabumi.
Dilakukan sistem perkawinan untuk mendapatkan kelompok puyuh hasil silang dalam berderajat nol, 12.50 dan 25.00 persen. Puyuh hasil silang dalam berderajat nol persen di- dapat dari hasil perkawinan antara puyuh-puyuh yang tidak berhubungan kerabat. Puyuh hasil silang dalam berderajat 1.2.50 persen didapat dari perkawinan antara saudara tiri sebapak. Puyuh hasil silang dalam berderajat 25.00 persen didapat dari perkawinan antara saudara sekandung. Perkawinan dilakukan pada saat puyuh berumur 8 12 minggu. Pengumpulan dan penimbangan telur dilakukan setiap pagi. Penetasan dilakukan setiap minggu. Parameter yang diukur adalah bobot telur tetas, daya tunas dan daya tetas telur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan
Kelompok Lengkap Acak 4 X 3 dengan jumlah ulangan yang tidak seimbang. Periode penetasan sebagai kelompok dan perkawinan silang dalam sebagai perlakuan. Uji Beda Nyata Terkecil digunakan untuk melihat taraf perbedaan hasil pe- ngamatan pada bobot telur tetas, daya tunas dan daya tetas telur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat silang dalam pada puyuh mempengaruhi bobot telur tetas (P < 0.01), daya tunas (P < 0.01) dan daya tetas (P < 0.05) telur pu- yun yang dihasilkan. Periode penetasan tidak mempengaruhi,..dst