Studi mutu kimia dan mutu biologi protein tepung cacing tanah (Lumbricus rubellus) sebagai sumber protein alternatif
View/ Open
Date
2001Author
Wibowo, Lilik Cahyadi Kresna
Muladno
Subandriya, Vera Uripi
Metadata
Show full item recordAbstract
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, berperan dalam membentuk jaringan tubuh selama masa pertumbuhan, memelihara jaringan tubuh yang telah ada serta mengganti jaringan tubuh yang telah rusak dan juga sebagai sumber energi. Sehingga dalam konsumsi protein harus diperhatikan nilai gizinya. Umumnya nilai gizi protein hewani lebih tinggi daripada nilai gizi protein nabati, karena protein hewani juga berfungsi sebagai sumber vitamin dan mineral.
Seiring dengan cepatnya laju kenaikan penduduk, masalh pangan selalu menjadi lebih mendesak dibanding kebutuhan manusia akan sandang dan papan. Kebutuhan pangan (khususunya protein hewani) semakin meningkat, sedangkan produksi protein hewani tetap terbatas dan tersedia di pasar dalam harga yang cenderung semakin mahal. Oleh karena itu perlu kiranya dilakukan usaha untuk mendapatka sumber protein hewani alternatif dengan mutu protein yang tinggi namun relatif mudah diproduksi, murah dalam penyediaan dan mudah didapatkan, yaitu tepung cacing tanah karena beberapa kelebihan yang dimilikinya, antara lain: Cacing tanah mudah dicerna di dalam alat pencernaan manusia dan hampir semua proteinnya dapat diserap tubuh serta mudah dipecah menjadi asam amino yang berguna bagi tubuh, asam amino ini terdapat dalam kualitas yang cukup baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kimia dan mutu biologi protein tepung cacing tanah sebagai sumber protein selama masa pertumbuhan. Mutu kimia diketahui dengan melakukan analisa proksimat terhadap tepung cacing tanah dan susu formula, sedangkan mutu biologi diketahui dengan menghitung nilai PER Protein Efficiency Ratio) dan NPR (Net Protein Ratio) mencit percobaan. Penelitian ni dilaksanakan di kandang mencit Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, IPB selama tiga bulan (Juni-Agustus 2001) dengan menggunakan 50 ekor mencit usia sapih (umur 21 hari) yang terbagi ke dalam lima perlakuan ransum dengan sumber protein berbeda, yaitu tepung cacing tanah, Nutrilon Soya Plus, Lactogen 2, Kasein, dan non protein.
Mutu kimia tepung cacing tanah berdasar hasil analisis (dalam gram/100 gram) adalah sebagai berikut: protein 53,78; lemak 11,67; karbohidrat 37,39; kadar abu 4,50; kadar air 10,91; dan energi sebesar 469,7 kal/gram. Adapun mutu kimia Nutrilon Soya Plus (dalam gram/100 gram) adalah protein 15,4; lemak 25,1; karbohidrat 53,8; mineral 3,2; air 3,0; dan energi 503 kal/gram, sedangkan untuk lactogen 2...