Respon fisiologi domba ekor tipis jantan yang diberi pakan rumput Brachiaria humidicola dan kulit singkong pada level yang berbeda
View/ Open
Date
2009Author
Darmanto, Dede Uji Era
Yamin, Mohamad
Rahayu, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Produktivitas ternak pada dasarnya adalah hasil interaksi antara faktor dalam (genetik) dan faktor luar (lingkungan). Faktor luar yang mempengaruhi produktivitas ternak berkaitan dengan faktor cuaca, nutrisi dan manajemen. Kulit singkong sebagai pakan alternatif telah digunakan sebagian peternak dalam usaha penggemukan domba. Kulit singkong mengandung zat anti nutrisi yaitu HCN dan energi yang tinggi, dan diperkirakan dapat mempengaruhi respon fisiologis domba.
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui respon fisiologis domba ekor tipis jantan, akibat pengaruh dari pemberian kulit singkong pada ransum dengan level pemberian yang berbeda ini telah dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan selama tiga bulan, yaitu dari Bulan Februari hingga Bulan April 2009.
Materi penelitian yang digunakan berupa 12 ekor domba ekor tipis jantan yang berumur dibawah 1 tahun dengan bobot rata-rata 19,06 ± 1,46 kg dan dipelihara selama dua bulan. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian ransum dengan empat perlakuan yaitu: PO 100% rumput Brachiaria humidcola dan 0% kulit singkong, P1 80% rumput B. humidcola dan 20% kulit singkong, P2= 60% rumput B. humidcola dan 40% kulit singkong dan P340% rumput B. humidcola dan 60% kulit singkong. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah suhu rektal, frekuensi respirasi dan denyut jantung domba. Rancangan statistik yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of variance (ANOVA), jika hasilnya berbeda nyata
dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap respon fisiologis domba ekor tipis jantan meliputi suhu rektal, denyut jantung dan frekuensi respirasi. Terdapat indikasi peningkatan denyut jantung dan frekuensi respirasi akibat adanya kandungan HCN dalam kulit singkong pada ransum, sehingga perlu pembatasan dalam penggunaannya.