Pengaruh penganginan dimalam hari yang cerah terhadap respon termoregulasi sapi fries Holland Indonesia dara
View/ Open
Date
1994Author
Basyir, Muhammad
Purwanto, Bagus P.
Murfi, Andi
Metadata
Show full item recordAbstract
Sapi merupakan hewan homeoterm yang menginginkan sühu lingkungan yang optimum 13-18 °C. Untuk daerah tropis dengan rataan tahunan suhu lingkungan yang tinggi dan kelembaban yang tinggi merugikan bagi sapi, suhu tubuh sapi akan meningkat akibat terganggunya keseimbangan panas antara produksi panas dan pelepasan panas. Pelepasan panas terbesar hanya melalui jalur evaporative, sedang- kan pelepasan panas melalui jalur sensible terhambat. Untuk mengatasinya yaitu dengan meningkatkan pelepasan panas melalui jalur sensible, salah satunya dengan cara menganginkannya dimalam hari.
Penelitian ini dilakukan di Kandang Laboratorium Produksi Ternak Perah. Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Juli sampai September 1994. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh manipulasi lingkungan fisik terhadap perubahan suhu tubuh sapi dengan cara menganginkannya pada malam hari yang cerah.
Penelitian dilakukan menggunakan rancangan bujur sangkar latin 4 x 4 dengan 4 perlakuan, yaitu lokasi sapi di dalam kandang sebelah Timur, lokasi sapi di dalam kandang sebelah Barat, lokasi sapi dianginkan di luar bangunan kandang sebelah Timur, lokasi sapi dianginkan di luar bangunan kandang sebelah Barat, dengan menggunakan 4 ekor sapi dara pada bobot badan awal antara 180 kg sampai 210 kg.
Sapi-sapi tersebut dipelihara secara individu dan diberi konsentrat sebanyak 60 gram TDN/kg0.75BB/hari. Rumput diberikan sebanyak 10 kg sehari. Ransum tersebut diberikan dua kali, yaitu pada jam 08.00 11.00 dan jam 16.00-19.00 - dengan air minum ad libitum. Penganginan dilakukan pada malam hari mulai jam 18.00 sampai 06.00. Kemudian dilakukan pengukuran terhadap respon termoregula-
si setiap 4 jam selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan peletakkan sapi pada lokasi Timur dan Barat tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan suhu tubuh, suhu kulit dan suhu rektal sapi. Namun antara lokasi sapi didalam dan diluar kandang memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan suhu tubuh, suhu kulit, suhu rektal, denyut jantung, frekuensi nafas (p<0.05). Perbedaan yang nyata juga terlihat pada periode perlakuan, pada periode ketiga menunjukkan pengaruh terbesar terhadap perubahan suhu tubuh dan suhu rektal (p<0.05).
Faktor yang nyata berpengaruh terhadap perubahan suhu tubuh sapi yaitu suhu udara (p<0.01). Kecepatan angin dan suhu udara secara bersama-sama berbe- da nyata mempengaruhi perubahan suhu tubuh sapi (p<0.05).
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi ceka- man panas pada sapi perah salah satunya dapat dilakukan dengan mengeluarkan
ternak dari dalam kandang pada malam hari.