Pengaruh penambahan urea dan kapur pada penggunaan isi rumen sebagai masukan untuk menghasilkan bahan bakar gasbio
View/ Open
Date
1996Author
Widodo, Sudarjadi Wahyu
Simamora, Suhut
Salundik
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah yang berasal dari rumah potong hewan dapat mengganggu higienitas produk daging yang dihasilkan, dan juga dapat mengganggu kesehatan lingkungan dan kegiatan pemotongan. Isi rumen adalah limbah yang terbanyak pada rumah potong hewan, Isi rumen ini seringkali terlihat menumpuk di sekitar lokasi rumah potong hewan.
Permasalahan limbah ini dapat diatasi dengan mengolahnya menjadi bahan yang memiliki nilai yang lebih tinggi, salah satu bentuk pengolahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan limbah tersebut sebagai bahan masukan untuk menghasilkan bahan bakar gasbio.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Peternakan, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 1995 sampai dengan bulan Oktober 1995. Bahan masukan berasal dari isi rumen yang diberi perlakuan dan pengenceran pada perbandingan volume 1:1. Perlakuan terdiri dari penambahan urea sebanyak 0,75 dan 1,5 g/l bahan masukan dan penambahan kapur 0,75 dan 1,5 g/l bahan masukan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok pola faktorial 2X2, dan menggunakan kontrol, yang dilakukan dalam tiga kelompok.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan urea dan kapur berpengaruh sangat nyata terhadap produksi gas (P<0,01). Pada perlakuan penambahan urea yang rendah (0,75 g/l bahan masukan) dengan penambahan kapur yang tinggi (1,5 g/l bahan masukan) menampilkan produksi gas yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lain.
Bahan yang diberi perlakuan kombinasi urea dan kapur menunjukan derajat keasaman yang sangat berbeda nyata dengan kontrol (P<0,01). Pada proses awal fermantasi pH cendrung menurun, yang disebabkan oleh terbentuknya asam-asam organik. Derajat keasaman di atas kondisi optimum akan mengakibatkan akumulasi amonia yang dapat meracuni mikroorganisme, dan akan mempengaruhi produksi gas. Pemberian perlakuan dapat mempertahankan pH dalam kondisi optimum.
Pengaruh penambahan kombinasi urea dan kapur tidak berbeda nyata terhadap temperatur di dalam tangki pencerna. Temperatur di dalam tangki pencerna sangat nyata dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Penelitian dilakukan pada masa terjadinya pergantian musim, yaitu peralihan dari musim kemarau kepenghujan....