Pengaruh Tata Laksana Pemerahan Terhadap Kualitas Susu
View/ Open
Date
1986Author
Purbowati, Endang
Sudono, Adi
Asyik, Ernawati M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian untuk mengetahui pengaruh tata laksana pe- merahan yang biasa dilakukan sehari-hari dan tata laksana pemerahan yang lebih baik terhadap kualitas susu telah di- lakukan di Laboratorium Ilmu Ternak Perah Fakultas Peter- nakan, Institut Pertanian Bogor pada bulan Agustus sampai September 1986.
Tata laksana pemerahan yang biasa dilakukan sehari- hari adalah lantai kandang tidak dibersihkan, peralatan pemerahan tidak dibilas dengan air panas, sapi tidak di- mandikan dan ambingnya dibasuh dengan air dingin (25°C) tanpa dikeringkan. Tata laksana pemerahan yang lebih baik adalah lantai kandang dibersihkan, peralatan pemerahan di- bilas dengan air panas, sapi dimandikan dan ambingnya di- basuh dengan air hangat (50°C) kemudian dikeringkan.
Digunakan dua ekor sapi yang sedang laktasi lebih da- ri dua bulan dan bebas dari penyakit mastitis. Sapi-sapi tersebut mendapat perlakuan pemerahan di atas secara ber- gantian setiap hari dengan sepuluh kali ulangan untuk se- tiap perlakuan. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan per- lakuan tersebut digunakan uji t-student terhadap nilai-ni- lai berat jenis, kadar lemak, kadar bahan kering, kadar bahan kering tanpa lemak, uji katalase, keasaman, jumlah kuman dan daya tahan susu terhadap uji alkohol. Nilai mu- tu susu hasil uji reduktase dihitung secara statistik non parametrik dengan uji-berlapis Wilcoxon. Rancangan acak kelompok cross over design pola faktorial digunakan untuk mengamati pengaruh perlakuan pemerahan dan lama penyimpan- an di suhu kamar serta di dalam lemari es terhadap perkem- bangan kuman dalam susu. Uji regresi dilakukan untuk men- duga jumlah kuman per ml susu terhadap lama penyimpanan di lemari es pada berbagai tata laksana pemerahan.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada umumnya su- sunan susu yang dianalisa ternyata tidak menunjukkan per- bedaan yang nyata antara tata laksana pemerahan yang biasa dilakukan sehari-hari dan tata laksana pemerahan yang le- bih baik, tetapi jumlah kuman per ml susu berbeda sangat nyata (P0.01), dan daya tahan susu di dalam lemari es
nyata lebih baik (P0.05) pada pemerahan yang lebih ba- ik daripada cara lainnya.
Persentase kebersihan susu hasil pemerahan yang biasa...