Pengaruh salinitas terhadap toksisitas letal bungkil biji teh ( Camellia sp. ) pada ikan mujair ( Sarotherodon mossambicus Peters )
View/ Open
Date
1988Author
Muda, Refrianti
Setiyanto, D.
Sumantadinata, Komar
Metadata
Show full item recordAbstract
Tulisan ini merupakan hasil penelitian penulis yang dilaksanakan di tempat percobaan Kolam Babakan Darmaga, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara salinitas dengan toksisitas letal bungkil biji teh terhadap ikan mujair. Hasil penelitian ini diharapkan dapat merupakan petunjuk penggunaan bungkil biji teh untuk memberantas ikan hama dalam rangka meningkatkan produksi budidaya udang (monokultur di tambak).
Hewan uji yang digunakan adalah ikan mujair berukuran 8 11 gram dimana sebelum digunakan untuk pengujian terlebih dahulu diadaptasi secara bertahap pada salinitas media yang diinginkan.
Air laut diperoleh dari perairan di sekitar Pelabuhan Ratu, pantai
Selatan pulau Jawa yang salinitasnya 30 promil. Sumber air tawar dari tempat percobaan yang diperlukan untuk mencampur air laut sehingga didapatkan salinitas 10, 15, 20 dan 25 promil.
Bungkil biji teh yang dipakai diimpor dari R.R.C, dengan kandungan saponin 13 %.
Rancangan percobaan ialah rancangan acak lengkap dengan tiga kali ulangan pada setiap tahap pengujian.
Konsentrasi ambang letal bungkil biji teh pada salinitas media 10
promil adalah 4 11 mg/1, sedang pada salinitas media 25 promil adalah 4 5 mg/1. Dengan demikian pada pengujian salinitas media 10 25 promil digunakan 411 mg/1 bungkil biji teh sebagai konsentrasi ambang letal.