Pengusahaan wana wisata Curug Nangka, KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan pengaruhnya terhadap pendapatan masyarakat desa sekitarnya
View/ Open
Date
1997Author
Karmellia, Rahmi
Mashar, M. Chamim
Basuni, Sambas
Metadata
Show full item recordAbstract
Adanya pertumbuhan penduduk, industrialisasi dan peningkatan pendapatan menyebabkan permintaan rekreasi meningkat pesat. Dalam rangka mengurangi tekanan penduduk terhadap kawasan Puncak atau Bopunjur sebagai daerah tujuan wisata terutama bagi masyarakat Kota Jakarta, maka perlu dicarikan alternatif kawasan wisata alam terbuka lainnya sebagai penyangga kawasan wisata Bopunjur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan karakteristik Wana Wisata Curug Nangka sebagai salah satu alternatif kawasan rekreasi alam terbuka yang meliputi aspek obyek dan potensi wisata, pengelolaan, sarana serta prasarana pendukung. Juga perlu diketahui karakteristik, motivasi dan perkembangan pengunjung sebagai pengguna kawasan rekreasi tersebut. Selain itu dikaji pengaruh pengusahaan tersebut terhadap pendapatan penduduk sekitarnya.
Penelitian ini meliputi studi terhadap lokasi wisata, pengelola, pengunjung dan penduduk sekitar wana wisata. Dilakukan selama 2 bulan (April Mei 1996) di Wana Wisata Curug Nangka, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah pengamatan dan studi literatur terhadap lokasi wisata, serta wawancara terhadap pengelola wana wisata, pengunjung dan penduduk sekitar. Semua data dianalisis secara deskriptif.
Wana Wisata Curug Nangka terletak di Desa Sukajadi Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Luas daerah yang direncanakan ± 5 hektar, berada pada ketinggian antara 600 1000 meter di atas permukaan laut. Anonymous, 1989 mengatakan vegetasi yang mendominasi kawasan adalah tegakan pinus dan vegetasi hutan alam dari formasi hutan hujan pegunungan rendah di Pulau Jawa dengan dominasi dari jenis-jenis rasamala (Altingia excelsa), puspa (Schima walichii), ramogiling (Scheffera actinophylla), seuhang (Pygeum latifolium), ipis kulit (Kibessia azzorea) dan pasang (Quercus sp). Satwa yang ditemukan dalam kawasan diantaranya monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), ular tanah (Agkistrodon rhodostoma), burung elang Jawa (Ictinaetus malayensis) dan burung-burung kecil lainnya yang mendominasi tegakan pinus. Kadang-kadang terdengar suara babi hutan (Sus scrofa) dan ayam hutan (Gallus gallus)....
Collections
- UT - Forest Management [2977]