Pengaruh Perbedaan Kadar Serat Kasar Ransum Berbentuk Pellet terhadap Produksi Daging Marmot Lokal jantan
View/ Open
Date
1992Author
Hertamawati, Rosa Tri
Herman, Rachmat
Duldjaman, Maman
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produk- si Ruminansia Kecil, Fakultas Peternakan, Institut Perta- nian Bogor, mulai tanggal 1 Juni 1991 sampai tanggal 13 Oktober 1991. Tujuannya adalah untuk mempelajari pengaruh perbedaan kadar serat kasar ransum terhadap produksi daging marmot lokal jantan.
Dua puluh ekor marmot jantan dengan bobot awal 308 + 9.14 gram digunakan dalam penelitian ini. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat macam ransum berbagai perlakuan dengan kadar serat kasar masing-masing 12.48, 16.94, 21.05 dan 26.48 persen. Pada akhir penelitian marmot dipotong pada bobot tubuh 445 ± 7.08 gram. Setiap perlakuan terdiri atas lima ulangan. Pengaruh perlakuan dipelajari dengan sidik ragam.
Perlakuan serat kasar tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi, konversi ransum, bobot tubuh kosong, bobot otot, bobot lemak, bobot tulang, bobot daging karkas, bobot daging kepala, bobot daging, total bobot tulang, bobot jantung, paru-paru dan trachea, bobot ginjal dan bobot limpa. total bobot
Perlakuan serat kasar memberikan pengaruh yang < nyata 0.05) terhadap bobot karkas dan pada bobot hati Bobot persen kadar (P memberikan pengaruh yang sangat nyata (P < 0.01). karkas dengan perlakuan kadar serat kasar 21.05 nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan serat kasar 26.48 persen. Perlakuan dengan kadar serat kasar 26.48 persen nyata (P < 0.05) mengakibatkan bobot hati lebih rendah dibandingkan dengan marmot yang mendapat perlakuan kadar serat kasar 12.48 dan 16.94 persen.
Produksi daging tertinggi diperoleh dari marmot yang mendapat perlakuan serat kasar 21.05 persen dengan bobot daging total sebesar 162.16 gram, atau 36.11 persen potong dan 39.32 persen bobot tubuh kosong....