Kriteria Teknologi Perikanan dan Kelautan Untuk Pengembangan Pulau Kecil di Wilayah Perbatasan (Kasus: Pulau Laut, Kepulauan Natuna, Provinsi Riau)
Abstract
Letak geografis dari pulau-pulau kecil di Indonesia yang terpencil mengakibatkan keterisolasian sehingga rnengakibatkan banyak pulau kecil dl wilayah perbatasan tertinggal dari segi pembangunan. Pengembangan pulaupulau kecil harus diarahkan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pulau kecil dari daratan atau pulau induk. Karena perbedaan kondisi dari pulau-pulau kecil dan daratan atau pulau induk, teknologi yang diterapkan untuk pulau-pulau kecil hams dipilih yang sesuai. Penelitian ini bertojuan untuk menyusun kriteria teknologi kelautan dan perikanan untuk pengembangan pulau kecil, khususnya di wilayah perbatasan. Teknologi kelautan dan perikanan untuk pulau kecil di wilayah perbatasan harus memiliki kriteria berikut: (I) tersedianya tenaga terampil yang dapat mengoperasikan teknologi; (2) dapat diterima masyarakat setempat dan tidak bertentangan dengan adat istiadat atau peraturar~ desa; (3) hemat energi; (4) tersedianya bahan baku (material) teknologi di dalam pulau atau paling tidak mudah bila didatangkan dari luar pulau; (5) ramah lingkungan; (6) umur teknis teknologi panjang; (7) pengadaan teknologi didasari oleh kebutuhan rnasyarakat; (8) adanya pengelotaanlmanajemen teknologi; (9) pemetiharaanlperawatan teknologi dapat dilakukan secara lokal; (10) adanya kebijakanlperaturan lokal I dalam penggunaan teknologi. Beberapa kriieria tersebut berlaku juga untuk diterapkan di daratan atau pulau induk. Kriteria teknologi ini dapat diterapkan di pulau perbatasan lainnya dengan rnempertimbangkan faktor similarity {kesarnaan) dan faktor perbedaan seperti kultur mayarakat dan aksesibilitas dengar1 pusat perekonomian, baik nasional maupun internasional.
Collections
- MT - Fisheries [3026]