Analisis dampak alih fungsi lahan pertanian terhadap distribusi pendapatan dan peranan petani
Abstract
Proses alih fungsi lahan pertanian semakin pesat akhir-akhir ini, terutama di pinggiran kota untuk mengatasi kepadatan penduduk di pusat kota seperti Jakarta. Sejumlah persoalan baru muncul, diantaranya distribusi pendapatan dan mata pencaharian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak alih fungsi lahan pertanian terhadap distribusi pendapatan petani, dan memahami seberapa besar kontrol petani dan pemerintah dalam mengontrol proses alih fungsi itu.
Penelitian dilakukan di desa Kebalen, sebuah desa yang memiliki lahan pertanian yang telah dan belum beralih fungsi serta berciri desa-kota. Data diperoleh melalui wawancara langsung terhadap 60 responden yang ditetapkan secara acak berlapis.
Analisis data menunjukkan tingkat pendapatan total responden petani konversi meningkat yang sebagian besar disumbangkan oleh sektor pertanian (50,55 persen), terutama dari usahatani sawah (39,12 persen); sedangkan sumbangan sektor non pertanian sekitar 49,46 persen, terutama dari subsektor perdagangan kecil (19,06 persen). Sumbangan terbesar bagi pendapatan total petani non konversi berasal dari sektor non pertanian (62,21 persen), terutama dari subsektor perdagangan kecil (20,54 persen). Sumbangan sektor pertanian juga cukup besar sekitar 37,79 persen yang didominasi oleh usahatani sayuran (22,85 persen).,,,