Pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas (Cyprinus carpio L.)strain sinyonya, Majalaya dan hibridanya pada fase pendederan kedua di kolam
View/ Open
Date
1996Author
Kania, Astrid
Sumantadinata, Komar
Arfah, Harton
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu
jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk
meningkatkan produksi dan mutu genetis ikan mas dilakukan
seleksi ikan. Peningkatan produksi ini dicapai dengan
pembentukan suatu strain baru yang lebih unggul atau
adanya sifat-sifat yang mengarah ke peningkatan produksi
dari strain-strain yang ada. Dan lebih lanjut dikatakan
bahwa kriteria seleksi ditujukan untuk membentuk kualitas
daging yang baik dan karakter morfologi tertentu. Di
masyarakat telah dikenal berbagai strain ikan mas antara
lain sinyonya dan majalaya. Diharapkan dengan persilangan
antara kedua strain ini akan diperoleh benih hibrida yang
memiliki pertumbuhan dan daya tahan terhadap lingkungan,
penyakit, parasit yang lebih baik dari induknya. Secara
umum percobaan ini bertujuan untuk mengetahui laju
pertumbuhan dan kelangsungan hidup serta untuk mendapat-
kan efek heterosis (sifat unggul) ikan mas strain
sinyonya, majalaya dan hibridanya pada fase pendederan
kedua di kolam.
Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Pengembang- biakan dan Genetik Ikan, Kolam Percobaan Babakan Darmaga, Jurusan Budidaya Perairan, IPB. Berlangsung dari bulan Oktober 1995 sampai dengan Desember 1995. Rancangan percobaan yang digunakan terdiri dari empat perlakuan dan masing-masing perlakuan mendapat 2 ulangan yaitu keturunan strain sinyonya x sinyonya (SS), majalaya x majalaya (MM), hibrida strain majalaya x sinyonya (MS) dan sinyonya x majalaya (SM). Masing-masing strain ikan mas tersebut ditebar di kolam secara komunal dengan berat. tubuh awal 1,00-1,85 gram, dan kepadatan tebar 65 ekor setiap strain. Kolam yang digunakan berukuran 200 m² dengan kedalaman 60-75 cm. Sebelum ditebar ke kolam, ikan uji diberi tanda pada bagian siripnya, kemudian dilakukan persiapan kolam dengan cara pemupukan, pengapuran kolam, pengisian air dan penanaman benih daphnia. Selama masa pemeliharaan ikan diberi makan pellet komersial 7-10% bobot tubuh per hari. Pengambilan contoh dilakukan 2 minggu sekali dan setelah 3 bulan masa pemeliharaan ikan dipanen dan ditimbang. Parameter utama yang diamati adalah pertumbuhan rata-rata individu, laju
pertumbuhan harian individu, kelangsungan hidup dan kualitas air.
Percobaan ini menunjukkan pertumbuhan rata-rata keempat strain ikan mas terus meningkat. Pada minggu ke-0 sampai minggu ke-6 ikan mas strain murni sinyonya x sinyonya, majalaya x majalaya dan majalaya x sinyonya memiliki perkembangan bobot yang relatif sama, tetapi mulai pada minggu ke-8 sampai minggu ke-12 ikan majalaya x majalaya mencapai perkembangan bobot tertinggi (242,250 gr). Ikan mas hibrida antara sinyonya X majalaya menunjukkan laju pertumbuhan tertinggi (6,86%) dengan efek heterosis +10,419% sedangkan sinyonya x sinyonya dan majalaya x majalaya terlihat relatif sama. Kelangsungan hidup ikan mas pada akhir pengamatan menunjukkan hasil yang menurun. Ikan mas hibrida majalaya x sinyonya pada percobaan 1 memiliki kelangsungan hidup tertinggi (73,85%) dan pada percobaan 2 adalah 9,23% dengan rata- rata 41,54% dan muncul efek heterosis +151%. Mortalitas yang tinggi diduga terjadi pada awal penebaran, selain keadaan ikan yang belum bisa beradaptasi juga kompetisi dalam mencari makan. Selain itu juga kematian ikan disebabkan oleh predator berupa ular air yang ditemukan selama pemeliharaan.