View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Penggunaan retardan B-9 pada tiga kultivar kentang (Solanum tuberosum L.) kaitannya dengan produksi umbi mini di lapang

      Thumbnail
      View/Open
      Fullteks (592.6Kb)
      Date
      2002
      Author
      Parwati, Tika Dwi
      Purwito, Agus
      Wirawan, Baran
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pasir Sarongge, Cipanas. Kebun percobaan ini berada pada ketinggian 1100 m di atas permukaan laut dengan suhu harian berkisar 21°C. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari 2001 8 berakhir pada bulan Juni 2001. eluruh Penelitian ini menggunakan Rancangan Lingkungan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah kultivar yang terdiri dari tiga kultivar, yaitu Granola sebagai kontrol; AD36 dan PAS 4012. Faktor kedua adalah perlakuan konsentrasi B-9 yang terdiri dari 0 mg/l (kontrol); 50 mg/l dan 100 mg/l. Jumlah satuan percobaan adalah 27 satuan. Setiap satuan percobaan adalah kombinasi dari setiap perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase tanaman yang hidup, peubah vegetatif yang terdiri dari tinggi tanaman, jumlah buku, jumlah ruas, dan jumlah batang. Sedangkan peubah produksi yang diamati adalah produksi, jumlah umbi per tanaman, bobot umbi basah per tanaman serta umbi mini berukuran A (> 50 g), B (30-50 g), C (10-30 g) dan D (1-10 g). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara kultivar dan pemberian retardan B-9 hanya berpengaruh pada jumlah batang minggu ke empat. Kultivar berpengaruh nyata hampir pada semua peubah, baik peubah vegettif maupun peubah produksi. Sedangkan pemberian retardan B-9 hanya nyata pada jumlah batang minggu ke empat. Kultivar AD 36 memiliki tinggi tanaman, jumlah buku, jumlah ruas serta jumlah batang tertinggi dibandingkan dua kultivar lainnya. Produksi tertinggi juga dimiliki oleh kultivar AD 36, walaupun jumlah umbi yang dimilikinya rendah. Dari hasil pengamatan kultivar Granola dan PAS 4012 memiliki bentuk vegetatif yang relatif sama. Produksi yang dihasilkan oleh kultivar Granola rendah namun memilikijumlah umbi tertinggi. Pemberian retardan B-9 tidak nyata berpengaruh pada tinggi tanaman, jumlah buku dan jumlah ruas. Pada produksi total dan jumlah umbi mini optimum
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145316
      Collections
      • UT - Agronomy and Horticulture [7620]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository