Tingkat kebisingan penggunaan gergaji rantai pada penebangan agathis loranthifolia salisb
Abstract
Ditinjau dari segi ekonomi, penggunaan gergaji rantai dapat menghemat kayu dan waktu karena dapat menebang pohon dengan tunggak yang lebih rendah. Namun di sisi lain penggunaan gergaji rantai menimbulkan berbagai dampak negatif, salah satunya adalah kebisingan yang mempengaruhi unjuk kerja dari pekerja. Hasil penelitian FAO menunjukkan bahwa penggunaan peralatan mesin kehutanan di negara-negara berkembang seringkali menimbulkan kebisingan jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai ambang batas kebisingan suara yang telah disepakati. Bahkan tingkat kebisingan tersebut pada beberapa kasus sering melebihi 110 dB (ILO, 1981). Nilai ambang batas kebisingan suara bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah 85 dB.
Besarnya diameter batang yang dipotong dan putaran motor gergaji rantai diduga berpengaruh terhadap intensitas kebisingan. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian mengenai tingkat kebisingan penggunaan gergaji rantai pada penebangan, dalam hal ini penebangan pohon Agathis loranthifolia Salisb.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebisingan sinambung setara (Leq) penggunaan gergaji rantai pada tahap-tahap penebangan pohon Agathis loranthifolia Salisb serta mengetahui hubungan diameter batang yang dipotong dan putaran motor gergaji rantai terhadap intensitas kebisingan gergaji rantai pada pembagian batang Agathis loranthifolia Salisb.
Penelitian ini dilaksanakan di areal Hutan Pendidikan Gunung Walat dan waktu pelaksanaan di lapangan berlangsung pada akhir September sampai awal Oktober 1997. Obyek dalam penelitian ini adalah intensitas kebisingan dalam satuan dB(A). Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: chainsaw, pita ukur, sound level meter, stopwatch, digital engine tachometer, tallysheet, alat tulis, kalkulator, dan alat dokumentasi....
Collections
- UT - Forestry Products [2391]