Pengaruh pH dan infeksi cendawan Aphanomyces sp. secara intramuskular terhadap gambaran darah Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.)
View/ Open
Date
1996Author
Agustiawan, Iwan
Alifuddin, Muhammad
Bastiawan, Dayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan infeksi cendawan Aphanomyces sp. terhadap gambaran darah ikan lele dumbo (Clarias sp.).
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan, IPB dan di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (Balitkanwar) Bogor, dari bulan Desember 1995 hingga Januari 1996.
Ikan uji yang digunakan adalah lele dumbo (Clarias sp.) sebanyak 360 ekor dengan berat rata-rata 40 gr. Perlakuan penyuntikan yaitu diinfeksi secara intramuskular (1), penyuntikan PBS (2) dan tanpa perlakuan/kontrol (3). Kepadatan spora cendawan sebanyak 2000 spora/ml dengan dosis penyuntikan 0,1 ml/ekor (200 spora/ekor). Ikan uji dipelihara dalam 9 buah akuarium dengan kepadatan 40 ekor per akuarium. Media pemeliharaan diberi perlakuan pH yaitu pH 5,2 ± 0,8 (A), pH 7,1 ± 0,1 (B) dan pH 8,2 ± 0,2 (C).
Pengamatan dilakukan pada hari ke-2 setelah infeksi (48 jam), dengan mengamati gejala klinis yang terdapat pada ikan uji dan dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar hematokrit, hemoglobin (Hb), jumlah eritrosit dan diferensial leukosit. Jumlah sampel yang diamati pada setiap pengamatan sebanyak 3 ekor. Selain itu dilakukan reisolasi dan identifikasi cendawan Aphanomyces sp. dari luka pada ikan uji dan pengukuran kualitas air pada saat awal, tengah dan akhir penelitian.
Data yang diperoleh dari pengukuran kadar hematokrit, hemoglobin, jumlah eritrosit dan diferensial leukosit dianalisis secara statistik, sedangkan data gejala klinis, hasil reisolasi dan identifikasi serta kualitas air dianalisis secara deskriptif.
Ikan uji yang diinfeksi cendawan Aphanomyces sp. mengalami perubahan tingkah laku menjadi gelisah, menggantung di bawah permukaan air, dan tidak respon terhadap pakan yang diberikan, pembengkakkan pada bekas suntikan dan perkembangan luka menjadi lebar dan dalam.
Nilai-nilai hematokrit, Hb dan jumlah eritrosit menurun dengan berkembangnya luka. Nilai terendah kadar hematokrit pada perlakuan A1 (pH asam, diinfeksi) sebesar 20,3%, B1 (pH netral, diinfeksi) sebesar 18,4% dan Cl (pH basa, diinfeksi) sebesar 10,9%. Nilai terendah kadar Hb pada perlakuan Al sebesar 3,7 gr%, B1 sebesar 4,9 gr% dan C1 sebesar 3,7 gr%. Nilai terendah jumlah eritrosit perlakuan A1, B1 dan C1 berturut-turut adalah 86,5x10 sel/ml, 120,5x10+ sel/ml dan 112,5x10 sel/ml. Jenis leukosit yang meliputi limfosit, monosit, trombosit dan netrofil menunjukkan perubahan yang cenderung meningkat pada perlakuan infeksi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pH tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (p>0,05) terhadap nilai hematokrit, Hb, jumlah eritrosit dan diferensial leukosit (limposit, monosit, trombosit dan netrofil). Sedangkan jenis penyuntikan dengan infeksi cendawan Aphanomyces sp. memberikan pengaruh berbeda nyata (p<0,05) terhadap nilai hematokrit, hemoglobin, jumlah eritrosit, limposit, monosit dan netrofil. Dari ikan yang diinfeksi dapat diisolasi dan diidentifikasi kembali cendawan Aphanomyces sp. yang menunjukkan bahwa cendawan bersifat parasitik.