Gambaran darah Ikan Lele Dumbo (Clarias sp) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila secara intramuskuler pada kondisi pH media 5,7 dan 9
View/ Open
Date
1996Author
Januar, Hery
Alifuddin, Muhammad
Bastiawan, Dayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH terhadap perubahan gambaran darah ikan lele dumbo (Clarias sp.) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila secara intramuskuler. Penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober November 1995 di Laboratorium Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan IPB, Bogor.
Ikan uji yang digunakan adalah ikan lele dumbo sehat berukuran 20-30 gram/ekor yang dipelihara dalam 9 wadah akuarium berukuran 60x50x40 cm dengan volume 60 liter. Kepadatan ikan dalam setiap akuarium adalah 30 ekor. Aklimatisasi dilakukan selama 1 minggu. Selama masa aklimatisasi tersebut, ikan diberi pakan buatan secara ad libitum dengan frekuensi pemberian pakan 3x sehari.
Perlakuan terhadap ikan uji adalah perbedaan pH media pemeliharaan, yaitu media berpH basa (pH 8.5-9.0), pH netral (pH = 6.87.4) dan pH asam (pH = 5.0-5.5). Ikan uji juga mendapat perlakuan berupa injeksi dengan suspensi bakteri Aeromonas hydrophila dengan kepadatan 104 cfu/ikan, diinjeksi dengan suspensi PBS (kontrol +) dan tanpa diinjeksi apapun (kontrol -). Parameter yang diamati adalah gambaran darah, yaitu kadar hematokrit, hemoglobin, jumlah sel darah merah dan diferensial leukosit. Selama penelitian ini juga dilakukan pemeriksaan kelainan patologis dan jumlah kematian ikan. Sampling tehadap ikan dilakukan setiap 2 hari sekali selama 14 hari. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Faktorial dan analisis data menggunakan Analisis Sidik Ragam.
Hasil analisis statistika menunjukan bahwa adanya perbedaan pH dan infeksi oleh A. hydrophila tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0.05) terhadap perubahan gambaran darah ikan uji. Hasil reisolasi dan identifikasi dari ikan yang terinfeksi menunjukkan hasil positif ditemukannya bakteri A. hydrophila.
Kelainan patologis yang teramati adalah adanya penurunan nafsu makan, bergerak lambat, adanya luka yang berkembang menjadi borok, kerusakan sirip (pada ikan yang diinjeksi bakteri A. hydrophila). Kelainan patologis lainnya yaitu sering menggantng dipermukaan air, mudah terkejut dan sekresi lendir yang berlebihan, terutama ikan yang berada dalam media berpH asam. Kematian ikan terjadi pada ikan yang terinfeksi A. hydrophila dan berada dalam pH basa (26.7%), ikan yang terinfeksi dan berada dalam pH asam (23.3%), ikan yang terinfeksi dan berada dalam pH netral (6.7%), sedangkan pada ikan kontrol tidak terjadi kematian.