Pengaruh media air garam (pada tingkat salinitas 0,10,20 dan 30 ppt) terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih Nila Merah (Oreochromis sp.) pada suhu 30 derajat celcius
View/ Open
Date
1996Author
Rudyanto, Djoko
Busroni, Reggy I.
Saputra, R.Umar Hasan
Metadata
Show full item recordAbstract
Benih-benih (panjang total 3-5 cm) nila merah strain BBAT Sukabumi dipelihara selama 45 hari di Laboratorium pada suhu 30 °C dalam media bersalinitas 0, 10, 20 dan 30 ppt yang didapat dengan mencampur garam tambak (garam rakyat) dengan air ledeng (tap water) yang telah diendapkan. Selama pengamatan, ikan diberi pakan udang (min. 41% protein) pada level 6% bobot biomassa per hari. Salinitas yang menunjang pertumbuhan dan kelangsungan terbaik ternyata didapat pada salinitas O ppt (air tawar) dengan nilai berturut-turut 87.78% dan 3.87%/hari. Tetapi nilai ini tidak berbeda nyata (P>0.05) berturut-turut pada perlakuan 10 ppt (83.33%) dan perlakuan 30 ppt (3.42%/hari). Kualitas Air selama pengamatan cenderung menurun bersamaan dengan lamanya penelitian ini, terutama pada parameter Oksigen Terlarut, ammonia dan nitrit. Kematian berawal pada hari ke sembilan pada setiap perlakuan dengan jumlah terbanyak diderita oleh populasi ikan pada perlakuan 30 ppt yang terus berlanjut sampai hari ke 36. Laju Pertumbuhan semua perlakuan cenderung untuk meningkat pada awal pengamatan. Tercatat perlakuan 30 ppt memberikan respon tertinggi (5.59%/hari) diikuti 20 ppt, 10 ppt dan 0 ppt berturut-turut pada nilai 4.22, 4.22 dan 3.47%/hari. Pada akhir pengamatan semua perlakuan cenderung untuk menurun laju pertumbuhannya. Meskipun laju pertumbuhan pada perlakuan 20 ppt kembali meningkat yang terukur pada sampling terakhir (hari ke 45) setelah mengalami penurunan begitu tajam dalam tiga kali sampling (sampai hari ke 36), tetapi bagaimanapun juga secara keseluruhan perlakuan O ppt memberikan respon yang terbaik dalan hal ini dengan mencapai nila tertinggi. Setelah sampling kedua didapati lesi-lesi eksternal, mengelupasnya sisik dan kulit serta tingkah laku stress diderita oleh ikan- ikan pada media bersalinitas (10, 20 dan 30 ppt) yang seringkali diikuti oleh kurangnya nafsu makan dan akhirnya mengalami kematian. Pada kebanyakan ikan yang mati telah teramati gejala seperti membengkaknya bagian tubuh sekitar abdomen yang berisi organ-organ dalam tubuh yang diduga karena infeksi sekunder oleh bakteri septikaemia.